Terminal Arjosari, Malang |
Pewarta.co.id, Malang - Banyak yang memprediksi momentum libur panjang perayaan Isra Miraj akan membuat mobilitas warga di Malang, Jawa Timur, akan meningkat. Faktanya, kondisi cenderung terpantau sepi.
Setidaknya hal itu terlihat dari kondisi Stasiun Malang dan Terminal Arjosari yang hampir tidak mengalami peningkatan volume penumpang secara signifikan. Padahal, biasanya terjadi lonjakan aktifitas baik kehadiran penumpang dari luar kota, maupun keberangkatan ke luar kota.
Kondisi dua public spot itu memang di luar dugaan. Seperti di Terminal Arjosari misalnya. Terminal tipe A itu justru hanya didominasi penumpang yang melakukan perjalanan antar kota dalam provinsi saja. Tercatat terbanyak melayani trayek dari Malang tujuan Surabaya dan Jember.
"Kalau digabung sama bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) masih di angka 900 penumpang per hari. Sama kayak biasanya," ungkap Mustakim, Pengawas Lapangan Terminal Arjosari.
Terkat kondisi itu, Mustakim memprediksi, ada kemungkinan para penumpang sudah naik sejak dari garasi bus atau pool station keberangkatan. Sementara kedatangan bus memasuki area terminal hanya dimanfaatkan untuk menjemput penumpang yang sudah memesan tiket dari kota asalnya.
Selain itu, Mustakim juga memperkirakan kondisi terminal yang sepi juga dipengaruhi faktor meningkatnya kasus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini.
"Ya mau bagaimana lagi, kondisi Covid-19 kayak gini pasti ada alasan masyarakat enggan bepergian," ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di Stasiun Kota Baru, Malang. Momentum libur panjang lalu tidak ada bedanya dengan volume di hari biasa.
Kebanyakan masih didominasi penumpang dengan trayek jangka pendek untuk sekelas moda transportasi kereta api.
"Paling banyak ya masih Pasuruan dan Surabaya yang selalu habis diserbu penumpang," kata Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI), Luqman Arif, seperti dikutip dari laman Radar Malang.
Stasiun Kota Baru, Malang. |
Luqman mengungkapkan, rata-rata jumlah penumpang harian di Stasiun Kota Baru, Malang, mencapai dua ribu orang selama momentum libur lalu. Jumlah itu sudah termasuk kalkulasi dengan penumpang yang melakukan perjalanan jarak jauh.
Meski demikian, Luqman menghimbau penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan (proses) saat melakukan perjalanan, sekalipun volume mobilitas penumpang tidak seramai yang diperkirakan.
(wy/arn)