 |
| Crew Citilink Indonesia (Twitter) |
Persiapan Citilink di antaranya seperti mengedukasi calon penumpang untuk tetap aman saat melakukan perjalanan.
Manajemen PT Citilink Indonesia juga tengah mempersiapkan ketersediaan kursi agar siap untuk layani penerbangan bagi pemudik. Dalam waktu dekat ini manajemen Citilink akan mengumumkan jumlah bangku yang disediakan selama mudik lebaran 2022.
"Antisipasi peningkatan jumlah pemudik, berarti dari sisi ketersediaan kursinya, saat ini kita tengah melakukan koordinasi sebagai Garuda Indonesia untuk memastikan lagi jumlah total kapasitas yang bisa kita sediakan pada saat periode mudik di tahun 2022 ini," ujar Amalia Yaksa selaku VP Marketing & Distribution Channel PT Citilink Indonesia.
Amalia menambahkan, Citilink juga tengah mengecek kembali kesiapan armada yang digunakan selama mudik 2022.
"Nanti, kalau nggak salah besok kita keluarkan rilisnya jumlah total kapasitas yang bisa kita keluarkan dari Garuda Indonesia group. Juga hari ini melihat lagi kesiapan dengan melakukan kunjungan ke hanggar untuk melihat kesiapan armada dalam rangka menyambut mudik 2022," ucapnya.
Persiapan itu lanjutnya, agar rencana mudik penumpang bisa tepat waktu. Manajemen Citilink juga tengah menyiapkan mekanisme protokoler kesehatan agar penumpang tetap aman selama penerbangan.
"Kami sangat mempersiapkan OTP atau On Time Performance, supaya rencana mudik penumpang lancar. Dan juga kita mengedepankan campaign penerbangan sehat, jangan sampai ada klaster baru, nih," kata Amalia.
Pada mudik tahun 2022 ini, Citilink kembali membuka sejumlah rute yang sebelumnya sempat ditutup selama pandemi akibat rendahnya demand. Sehingga melihat animo masyarakat yang hendak tahun ini membuka manajamen Citilink bersedia membuka kembali rute-rute tersebut.
"Persiapan mudik selanjutnya, kita menyediakan reoperate terhadap rute-rute yang sempat tidak kita buka karena demand rendah. Dan sekarang kita buka lagi karena demand-nya ada (naik)," ungkapnya.
Amalia menegaskan, manajemen Citilink berkomitmen menciptakan suasana perjalanan yang aman dan sehat bagi penumpang, salah satunya diwujudkan dengan penerapan pelayanan yang serba digitalisasi guna mengurangi kontak langsung. Layanan tersebut dimulai sejak dari pemesanan tiket, check in, hingga penambahan layanan lain, yang semuanya bisa diakses melalui aplikasi.
"Bentuk adaptasi kita ada 3 segmen yaitu preflight, in flight, dan post flight. Pada saat free flight kita edukasi sekarang semua udah lebih gampang kan pemesanan tiket itu dengan cara melalui aplikasi," ujarnya.
"Selain itu kita menyesuaikan juga beberapa service yang ada di atas pesawat untuk mengurangi transmisi virus. Juga di pesawat kita tetap disiplin prokes dan saat turun jangan buru-buru, harus mengikuti instruksi awak kabin," pungkasnya.
(fit/agg)
