 |
| Pameran proses pembuatan wayang kulit di lokasi sidang DEWG G20 di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (17/5). Dok: Kominfo |
PEWARTA.CO.ID - Seniman pembuat wayang kulit Yogyakarta turut 'terlibat' dalam agenda sidang kedua Digital Economy Working Group (DEWG G20). Namun bukan sebagai peserta sidang, melainkan menjadi partisipan pameran.
Kehadiran para pemahat wayang kulit tersebut berhasil menarik perhatian para delegasi serta media yang meliput jalannya sidang kedua DEWG G20.
Penyelenggara sengaja menghadirkan tiga orang seniman pembuat wayang kulit di sekitar lokasi sidang DEWG G20, tepatnya di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (17/5/2022).
Abi, salah seorang seniman mengatakan, kehadirannya bersama para seniman lain di lokasi DEWG G20 diharapkan dapat membuat kebudayaan Yogyakarta semakin dikenal luas.
"Yogyakarta ini kaya nilai sejarah dan kesenian termasuk wayang kulit. Semoga pengunjung bisa menikmatinya," ucap seniman asal Bantul itu.
Selain memamerkan langsung proses pembuatan wayang kulit, penyelenggara juga menampilkan pertunjukan kesenian wayang kulit di area hotel.
Sidang kedua DEWG G20 Yogyakarta
G20 telah menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama sumber pertumbuhan ekonomi baru sejak tahun 2016.
Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berperan penting dalam melakukan streamlining pembahasan isu transformasi ekonomi berbasis digital oleh Working Groups dan Engagement Groups.
Sebelumnya, Sekjen Kominfo RI, Mira Tayyiba menyatakan, Presidensi G20 Indonesia 2022 akan menunjukkan berbagai inisiatif di sektor ekonomi digital sebagai pendukung pembahasan mengenai substansi selama sidang kedua DEWG.
Inisiatif-inisiatif tersebut di antaranya, ditampilkan melalui Wall of Indonesia’s Digital Transformation yang diprakarsai para anggota DEWG Industry Task Force yang terdiri dari berbagai pelaku industri.
Selama pelaksanaan sidang, penerapan protokol kesehatan (prokes) turut menjadi prioritas.
Para delegasi dan tim media yang meliput diminta untuk melakukan rapid antigen sebelum memasuki ruangan. Selama kegiatan berlangsung, petugas juga selalu mengingatkan peserta untuk selalu menjaga jarak satu sama lain.
(rno/ytn)
