PEWARTA.CO.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah gencar menggelar webinar literasi digital 2022. Selain sebagai bahan edukasi masyarakat khususnya pengguna internet, juga sebagai metode pengenalan budaya bermedia yang baik.
Budaya baik yang dimaksud meliputi segala kegiatan yang dilakukan di ruang digital, seperti aktivitas belajar, bekerja, bersosialisasi, hingga transaksi digital.
Dekan FIKOM UNPI, Dr. Astri Dwi S.I.Kom., M.I.Kom saat menjadi narasumber webinar tersebut mengatakan, 'Budaya Bermedia Digital' merupakan cara mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat agar berperilaku baik saat berkomunikasi dengan khalayak di dunia naya, salah satunya melalui media sosial.
“Budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehiudpan sehari-hari. Dalam bermedia digital, jadikanlah nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital. Wujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital” kata Astri, Kamis (23/6/2022).
Astri juga menjelaskan korelasi antara budaya bermedia digital layaknya menerapkan budaya bermasyarakat seperti pada umumnya.
Hal ini sesuai esensi yang terkandung dalam lima poin atau 5 sila dalam Pancasila. Dengan penjelasan sebagai berikut:
- Sila Pertama: Nilai utamanya adalah cinta kasih, saling menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital.
- Sila Kedua: Nilai utamanya adalah kesetaraan, memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi di ruang digital.
- Sila Ketiga: Nilai utamanya adalah harmoni, mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan di ruang digital.
- Sila Keempat: Nilai utamanya adalah demokratis. Memberi kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi, dan berpendapat di ruang digital.
- Sila Kelima: Nilai utamanya adalah gotong royong. Bersama-sama membangun ruang digital yang aman dan etis bagi setiap pengguna.
Kemkominfo masih akan menggelar acara serupa ke depannya. Mengingat penting sekali memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban selama berselancar di internet.
Hal ini sekaligus sebaa upaya melakukan literasi media agar masyarakat tidak terus-menerus menjadi korban penyebaran berita palsu (hoax).
(kmf/ses3)
