 |
| Rupiah hari ini, Jumat (29/7). Ilustrasi |
PEWARTA.CO.ID - Sentimen eksternal masih menjadi pengaruh paling dominan terhadap pergerakan rupiah hari ini, Jumat (29/7/2022).
Hal itu disebabkan sejumlah data krusial yang dirilis dari Amerika Serikat (AS).
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebutkan, perkiraan rupiah akan menguat pada Jumat (29/7) dikarenakan langkah The Fed yang menaikkan suku bunga acuan 75 bps dianggap pasar kurang hawkish.
Selain itu, data PDB Amerika Serikat pada Kuartal II-2022 yang minus 0,9 persen jauh lebih baik dari Kuartal I-2022, minus 1,6 persen.
Para pelaku pasar menilai, hal ini menunjukkan bahwa risiko resesi telah berkurang.
"Jadi, pasar kembali pasang mode risk-on. Aset-aset berisiko seperti saham dan rupiah diuntungkan," ujar Alwi, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (29/7).
Di lain sisi, Analis DCFX Lukman Leong justru memprediksi, rupiah masih ada potensi kembali melemah setelah aksi ambil untung kemarin.
Lalu, hari ini, Jumat, 29 Juli 2022, Lukman memprediksi nasib rupiah akan bergerak antara Rp 14.875-Rp 15.000.
Hitungan Alwi menyebutkan, rupiah akan bergerak antara Rp 14.900-Rp 15.000.
Dibanding kemarin, Kamis (28/7), kurs spot rupiah ditutup menguat 0,59 persen ke Rp 14.922 per dolar Amerika Serikat (USD). Sedangkan kurs referensi Jisdor menguat 0,41 persen menjadi Rp 14.958 per USD.
