 |
| Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dikabarkan mengalami erupsi pada Selasa, 16 Januari 2024 siang. |
PEWARTA, PERISTIWA - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Selasa (16/1/2024) siang.
Peristiwa ini tercatat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
PVMBG mencatat, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pukul 13.37 Wita dengan kolom abu mencapai ketinggian sekitar 500 meter di atas puncak gunung yang berada pada ketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Herman Yosef Mboro mengatakan, erupsi tersebut disertai awan panas di Pululera, Wulanggitang.
"Erupsi disertai awan panas guguran sejauh 1.500 meter ke arah utara," ungkapnya.
Di hari yang sama, pada rentang pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita tercatat telah terjadi sebanyak 25 kali guguran dengan amplitudo 18.14-47.3 mm dan durasi 36.9-179 detik, enam kali tremor harmonik dengan amplitudo 22-44 mm dan durasi 24-43 detik.
Selain itu, juga terjadi 26 kali frekuensi rendah dengan amplitudo 8.14-47.3 mm dan durasi 8-53 detik, satu kali kejadian vulkanik dalam dengan amplitudo 47.3 mm dan durasi 13 detik, dua kali tektonik lokal dengan amplitudo 18.5-37 mm dan durasi 33.6-63 detik, serta tremor menerus dengan amplitudo 3.7-7.4 mm, dominan pada 7.4 mm.
Secara visual, kondisi gunung terlihat hingga ketinggian kabut 0-I. Asap kawah dengan tekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu, mencapai ketinggian 500-700 meter di atas puncak kawah.
Pemantauan visual juga melaporkan adanya luncuran lava pijar sejauh 2.500-3.000 meter dari kawah menuju timur laut, meskipun guguran lava tidak dapat teramati karena tertutup kabut.
"Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini masih berada di level IV awas," terangnya.
Menanggapi peringatan ini, warga yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk selalu waspada.
Selain itu, pihak berwenang juga diminta meningkatkan kewaspadaan guna meminimalisir dampak potensi bahaya yang dapat timbul dari aktivitas gunung tersebut.
