Pavel Durov (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID - Pavel Durov, miliarder Rusia dan pendiri serta CEO Telegram, ditangkap oleh polisi Prancis di Bandara Paris-Le Bourget pada Sabtu malam. Dia ditangkap setelah tiba dengan jet pribadi.
Media lokal, TF1 dan BFM, melaporkan bahwa penangkapan ini terkait dengan kurangnya moderasi di Telegram, yang dianggap memungkinkan aktivitas kriminal berlanjut tanpa hambatan.
Telegram belum memberikan komentar mengenai penangkapan ini, dan Kementerian Dalam Negeri serta polisi Prancis juga belum memberikan keterangan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan mereka sedang berusaha memperjelas situasi ini dan mempertanyakan apakah LSM Barat akan mendukung pembebasan Durov.
4 Fakta tentang Pavel Durov yang Jarang Diketahui
1. Memiliki 4 Kewarganegaraan
Pavel Durov (39) lahir di St Petersburg, Rusia. Selain sebagai warga negara Rusia, dia juga memiliki kewarganegaraan Prancis, Uni Emirat Arab, serta Saint Kitts dan Nevis di Karibia.
2. Telegram Digemari Teroris
Telegram adalah aplikasi perpesanan gratis yang bersaing dengan WhatsApp, Facebook, Instagram, TikTok, dan WeChat.
Aplikasi ini sering digunakan oleh kelompok teroris untuk menyebarkan pesan mereka dan memiliki pengaruh besar di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.
Beberapa analis menyebutnya sebagai "medan perang virtual" terkait konflik Rusia-Ukraina.
3. Kekayaan dan Pindah dari Rusia
Pavel Durov memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai USD15,5 miliar atau lebih dari Rp241 triliun.
Dia meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah menolak tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di VKontakte, platform media sosial yang dia jual.
4. Pindahkan Telegram ke Dubai
Durov menjadi warga negara Prancis pada tahun 2021 dan memindahkan Telegram ke Dubai pada tahun 2017.
Dia mengatakan kepada jurnalis AS Tucker Carlson bahwa dia lebih memilih kebebasan daripada mengikuti perintah siapa pun dan tidak memiliki properti besar seperti real estate, jet, atau kapal pesiar.