Ilustrasi. Contoh makanan berat. |
PEWARTA.CO.ID - Setelah menjalani aktivitas fisik yang intens, rasa lapar sering kali muncul dan keinginan untuk mengonsumsi makanan berat pun tak terhindarkan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah aman untuk langsung makan makanan berat setelah berolahraga? Atau, apakah tindakan ini justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan?
Menurut Dr. Andhika Raspati, seorang dokter spesialis olahraga, makan setelah olahraga sebenarnya tidak masalah, asalkan jenis makanan yang dikonsumsi memperhatikan kandungan nutrisinya. Tubuh yang baru saja selesai berolahraga memerlukan asupan gizi seimbang guna memulihkan energi yang terkuras, serta mengoptimalkan efek dari olahraga yang dilakukan, seperti pembentukan massa otot.
"Definisi makan beratnya tuh gimana, karena sering kali kita tuh kalau bicara makan berat langsung kepikiran nasi sama lauk pauk dengan kuah santannya, kan makan soto lah, segala macem. Akhirnya banyak zat-zat yang enggak perlu malah dipaksa masuk," ujar Dr. Andhika Raspati di Jakarta Selatan, pada Jumat (6/9/2024).
Ia menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara protein, karbohidrat, cairan, dan zat-zat penting lainnya dalam tubuh. Jika salah satu nutrisi, seperti lemak atau karbohidrat, dikonsumsi berlebihan, tubuh akan kesulitan menyerap nutrisi lain dengan optimal. Hal ini terutama berlaku pada makanan berat yang sering kali kaya akan lemak dan karbohidrat.
"Kalau kita langsung makan berat, seperti yang saya bilang, ada lemak-lemak yang nggak perlu buru-buru dimasukkan. Lemak tersebut akhirnya berkompetisi dengan protein untuk diserap tubuh," tambahnya.
Dr. Andhika juga menguraikan tiga komponen penting yang harus dipenuhi tubuh setelah berolahraga: cairan, elektrolit, protein, dan karbohidrat. Saat berolahraga, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, sehingga sangat penting untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tersebut. Buah-buahan seperti semangka dan jambu adalah pilihan yang baik untuk membantu memenuhi kebutuhan elektrolit pasca olahraga. Selain cairan, tubuh juga memerlukan protein dan karbohidrat untuk memulihkan serta memperkuat otot.
Otot membutuhkan protein untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi selama latihan, dan karbohidrat diperlukan untuk mengisi kembali simpanan energi yang habis. Beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan termasuk pisang dan roti, yang keduanya dapat membantu memenuhi kebutuhan karbohidrat. Namun, penting untuk diingat bahwa keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan cairan harus tetap dijaga.
"Makanya, begitu selesai olahraga, pastikan dulu yang tiga zat tadi sudah terpenuhi. Kalau mau makan berat boleh, tapi pastikan makanan yang kita makan itu memang yang kita perlukan," jelasnya.
Untuk kebutuhan protein, Dr. Andhika juga menyarankan mengonsumsi suplemen protein, terutama bagi atlet atau orang yang memerlukan asupan protein murni. Makanan yang mengandung protein alami, seperti telur, daging, atau ikan, memang bisa menjadi pilihan, tetapi biasanya makanan tersebut juga mengandung lemak yang tidak dibutuhkan tubuh setelah berolahraga.
"Nah, untuk proteinnya, 'mau makan telur boleh nggak? ya boleh. Mau makan langsung daging atau ikan boleh nggak? Ya boleh, tapi kadang daging banyak lemaknya. Makanya sekarang kalau di atlet, yang mana kita harus masuk pure protein, artinya diminimalkan lemak yang masuk, ya kita pakai yang suplementasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, mengutip jurnal pafipcmamuju.org menyebutkan, makan makanan berat setelah olahraga sebenarnya tidak dilarang, tetapi sangat penting untuk memperhatikan jenis dan proporsi nutrisi yang dikonsumsi. Cairan, elektrolit, protein, dan karbohidrat adalah nutrisi yang harus diutamakan setelah latihan fisik. Makanan yang terlalu kaya lemak sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting lainnya.
Bagi mereka yang menginginkan asupan protein yang lebih murni, seperti para atlet, suplemen protein bisa menjadi pilihan yang lebih tepat dibandingkan mengonsumsi makanan berat yang mengandung banyak lemak. Yang terpenting, pastikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh pasca olahraga sesuai dengan kebutuhan untuk membantu proses pemulihan dan meningkatkan efektivitas latihan.