Pembangunan Taman Safari di IKN Ditargetkan Dimulai Akhir 2025
![]() |
Pembangunan Taman Safari di IKN ditargetkan dimulai akhir 2025. (Dok. ANTARA) |
Jakarta, Pewarta.co.id – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan pembangunan Taman Safari di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan dimulai paling lambat pada akhir tahun 2025.
Pembangunan ini bertujuan untuk menghadirkan kawasan rekreasi yang juga berfungsi sebagai pusat edukasi mengenai keragaman satwa nusantara.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa proyek ini telah mendapatkan komitmen dari investor, termasuk konsorsium yang dipimpin oleh pengusaha Garibaldi Thohir.
"Hari ini saya menerima Pak Garibaldi (Boy) Thohir untuk memastikan pembangunan Taman Safari bersama konsorsiumnya di IKN. Beliau menyampaikan tekadnya bahwa pembangunan dimulai paling lambat akhir tahun ini dan akan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan," ujar Basuki di Jakarta, Jumat.
Lahan 225 hektare disiapkan untuk Taman Safari
Sebagai langkah awal, Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 225 hektare yang akan dijadikan lokasi pembangunan Taman Safari.
Lahan ini telah ditinjau langsung oleh tim dari Taman Safari Indonesia untuk memastikan kesesuaian dan kesiapan dalam mendukung pengembangan proyek tersebut.
Taman Safari Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk segera memulai pembangunan, sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh OIKN.
Dengan luas lahan yang disediakan, diharapkan taman ini dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang memperkenalkan keanekaragaman fauna Indonesia kepada masyarakat.
Investor di IKN didorong patuhi jadwal pembangunan
Selain proyek Taman Safari, OIKN juga memastikan bahwa para investor yang berinvestasi di Nusantara terus melaksanakan pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa setiap investor yang melakukan groundbreaking telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Lahan dengan OIKN.
Perjanjian ini mencakup tahapan pembangunan dan jadwal proyek yang harus dipatuhi.
"Salah satu poin pentingnya adalah kewajiban investor memulai pembangunan paling lambat 18 bulan setelah perjanjian ditandatangani," jelas Agung.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun jadwal telah ditetapkan, tetap diperlukan fleksibilitas untuk memastikan kualitas proyek, baik dari segi desain maupun pelaksanaan.
OIKN akan terus memantau perkembangan setiap proyek guna memastikan semuanya berjalan sesuai target.
Fokus pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)
Saat ini, fokus utama pembangunan di IKN berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), terutama di WP 1A yang telah memiliki infrastruktur siap pakai.
Namun, seiring meningkatnya minat investor, pengembangan juga mulai meluas ke Wilayah Pengembangan 1B dan 1C.
"Minat investor yang telah melakukan groundbreaking sudah meluas ke Wilayah Pengembangan 1B dan 1C, meskipun infrastruktur dasar di area tersebut masih dalam proses untuk dibangun," tambah Agung.
Dengan perkembangan ini, pembangunan Taman Safari di IKN diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan menjadi salah satu ikon wisata serta edukasi di ibu kota baru Indonesia.