Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Manis? Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan
![]() |
Ilustrasi - Bola coklat, makanan manis yang sering dikonsumsi bisa menjadi masalah kesehatan. (Dok. Google Image). |
PEWARTA.CO.ID - Kebiasaan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan mungkin bukan sekadar preferensi selera, tetapi bisa menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya. Seorang dokter umum dan praktisi daring asal Inggris mengingatkan bahwa keinginan berlebihan terhadap gula dapat menjadi petunjuk kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai.
Dr. Crystal Wyllie mengungkapkan bahwa tubuh sering kali mengirimkan sinyal melalui keinginan makan tertentu.
"Keinginan sering kali merupakan cara tubuh memberi tahu Anda sesuatu. Meskipun sebagian besar keinginan bersifat psikologis atau didorong oleh kebiasaan, keinginan yang tidak biasa, seperti keinginan kuat untuk makan es, kapur, atau bahkan abu, dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih dalam, mulai dari kekurangan zat besi hingga ketidakseimbangan hormon," ujarnya seperti dikutip dari Birmingham Live dan Medical Daily, Jumat (21/3/2025).
Jika seseorang sering mengidam makanan manis seperti kue, biskuit, atau roti tawar, hal ini dapat menjadi indikasi ketidakseimbangan kadar gula darah. Dr. Wyllie menjelaskan bahwa kondisi ini bisa menjadi tanda awal resistensi insulin atau bahkan diabetes tipe 2.
Penderita diabetes atau mereka yang mengalami resistensi insulin cenderung mengalami fluktuasi kadar gula darah yang cepat. Saat kadar gula turun secara drastis akibat lonjakan insulin atau gangguan dalam pengelolaan glukosa, otak akan mengirim sinyal untuk mencari sumber energi cepat, yang akhirnya mendorong keinginan untuk mengonsumsi gula.
Namun, Dr. Wyllie memperingatkan bahwa kebiasaan ini dapat menciptakan siklus lonjakan dan penurunan kadar gula yang berulang.
"Terlalu sering menuruti keinginan ini dapat mempersulit tubuh Anda untuk mengatur gula darah seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak lagi merespons dengan baik terhadap hormon yang mengendalikan gula darah. Jika ini terus berlanjut dapat meningkatkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2," jelasnya.
Jika seseorang telah menderita diabetes, tubuhnya akan mengalami kesulitan dalam mengatur kadar gula darah secara efektif. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan jangka panjang.
Kadar gula darah tinggi yang dibiarkan tanpa kontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf, meningkatkan risiko terkena penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, serta gagal ginjal. Selain itu, diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan gangguan penglihatan, seperti retinopati diabetik, yang dapat berujung pada kebutaan.
Jika keinginan untuk mengonsumsi makanan manis terasa berlebihan dan terus-menerus terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.