1 Dzulhijjah 2025 Jatuh pada 28 Mei, Ini Jadwal Lengkap dan Amalan Sunnah yang Sayang Dilewatkan
![]() |
Ilustrasi - Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 H. (Dok. Liputan6.com). |
PEWARTA.CO.ID - Bulan Dzulhijjah akan segera tiba. Bagi umat Islam, kedatangan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah ini menjadi momen penting karena mengandung banyak keutamaan ibadah, termasuk ibadah haji dan Idul Adha. Berdasarkan kalender Hijriah versi Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah 1446 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Namun, penetapan resmi tetap menunggu keputusan pemerintah melalui sidang isbat.
Dzulhijjah bukan sekadar bulan terakhir dalam penanggalan Islam. Dalam ajaran Islam, Dzulhijjah termasuk asyhurul hurum atau “bulan haram”, yakni empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di dalamnya, setiap amalan baik bernilai lebih besar, dan setiap dosa pun akan lebih berat timbangannya.
Imam Al-Baghawi dalam kitab Ma’alimut Tanzil fi Tafsiril Qur’an menyebutkan:
العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ
“Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di bulan-bulan lainnya.”
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan memperbanyak ibadah, khususnya selama 10 hari pertama Dzulhijjah, yang diyakini sebagai hari-hari paling utama dalam setahun.
Berdasarkan kalender Kemenag, berikut adalah rincian 10 hari pertama Dzulhijjah 1446 H:
-
Rabu, 28 Mei 2025 – 1 Dzulhijjah 1446 H
-
Kamis, 29 Mei 2025 – 2 Dzulhijjah
-
Jumat, 30 Mei 2025 – 3 Dzulhijjah
-
Sabtu, 31 Mei 2025 – 4 Dzulhijjah
-
Ahad, 1 Juni 2025 – 5 Dzulhijjah
-
Senin, 2 Juni 2025 – 6 Dzulhijjah
-
Selasa, 3 Juni 2025 – 7 Dzulhijjah
-
Rabu, 4 Juni 2025 – 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)
-
Kamis, 5 Juni 2025 – 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
-
Jumat, 6 Juni 2025 – 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha)
Tanggal-tanggal ini penting diperhatikan, terutama bagi umat Islam yang ingin menghidupkan 9 hari pertama Dzulhijjah dengan puasa dan ibadah lainnya.
Tiga jenis puasa sunnah yang dianjurkan
Setidaknya ada tiga jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan selama awal bulan Dzulhijjah:
-
Puasa Dzulhijjah
Dilakukan mulai tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, puasa ini sebagai bentuk pengagungan terhadap hari-hari awal yang disebut dalam hadis sebagai hari paling dicintai Allah untuk beramal. -
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Dikenal sebagai hari Tarwiyah, puasa ini memiliki keutamaan spiritual tersendiri. -
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa Arafah memiliki keutamaan luar biasa. Dalam hadis sahih disebutkan bahwa puasa ini menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang, kecuali bagi mereka yang sedang berhaji.
Bacaan niat puasa sunnah Dzulhijjah
Berikut adalah bacaan niat puasa yang bisa diamalkan sesuai harinya:
Niat puasa dari 1–7 Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.”