Bitcoin Kian Diminati, Warga Amerika Tinggalkan Emas sebagai Pilihan Investasi
![]() |
Ilsutrasi. Bitcoin kian diminati, warga Amerika tinggalkan emas sebagai pilihan investasi. (DOK. PINTU News) |
PEWARTA.CO.ID - Masyarakat Amerika Serikat kini mulai mengalihkan perhatian dari emas, yang selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai utama, ke arah Bitcoin sebagai instrumen investasi masa depan.
Sebuah studi terbaru dari The Nakamoto Project yang bekerja sama dengan platform keuangan River mengungkapkan bahwa sekitar 50 juta warga AS kini memiliki Bitcoin.
Jumlah ini jauh melampaui pemilik emas, yang diperkirakan hanya mencapai 36,7 juta orang.
Dengan kata lain, sekitar 15% populasi AS kini berinvestasi di Bitcoin, dibandingkan hanya 11% yang memilih emas.
Ini menunjukkan pergeseran besar dalam pola pikir investasi, dari aset tradisional menuju aset digital berbasis teknologi blockchain.
Bitcoin makin diakui sebagai instrumen investasi jangka panjang
Temuan ini mengindikasikan peningkatan kepercayaan terhadap Bitcoin, tidak hanya sebagai alat spekulasi, tetapi sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.
Pemahaman masyarakat terhadap manfaat teknologi blockchain serta meningkatnya adopsi oleh institusi keuangan turut mendorong kepercayaan ini.
Bahkan dalam salah satu survei yang dilakukan The Nakamoto Project, ditemukan bahwa “80% responden mendukung diversifikasi cadangan emas negara dengan memasukkan Bitcoin, dengan alokasi rata-rata sebesar 10%.”
Statistik ini memperkuat kesan bahwa Bitcoin kini telah naik kelas, dari sekadar aset digital yang semula diragukan, menjadi bagian dari portofolio nasional yang diperhitungkan.
Faktor-faktor pendorong popularitas Bitcoin
Pertumbuhan adopsi Bitcoin di Amerika dipengaruhi oleh beberapa faktor utama.
Di antaranya adalah kemudahan akses investasi melalui aplikasi digital, tekanan inflasi yang terus berlangsung, serta ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Semua ini mendorong masyarakat mencari alternatif baru untuk melindungi nilai kekayaan mereka.
Generasi muda yang akrab dengan teknologi juga menjadi penggerak utama di balik lonjakan popularitas Bitcoin.
Mereka tumbuh dalam ekosistem digital dan merasa lebih nyaman berinvestasi pada aset yang sesuai dengan zaman mereka.
Dukungan dari perusahaan besar seperti Tesla dan MicroStrategy juga memperkuat posisi Bitcoin di mata investor umum.
Dampak terhadap industri keuangan konvensional
Lonjakan minat terhadap Bitcoin turut menggoyahkan dominasi aset tradisional seperti emas.
Portofolio investasi yang sebelumnya didominasi aset konvensional kini mulai mengalokasikan ruang untuk aset kripto.
Akibatnya, lembaga keuangan tradisional dituntut untuk beradaptasi, termasuk mengevaluasi ulang strategi investasi mereka.
Banyak bank dan institusi keuangan mulai mempertimbangkan integrasi aset digital dalam ekosistem mereka agar tetap relevan di tengah perubahan lanskap finansial.
Implikasi politik dan masa depan keuangan
Tren pergeseran ini tak luput dari perhatian para pembuat kebijakan.
Pemerintah AS mulai menjajaki kemungkinan mengintegrasikan Bitcoin dalam kebijakan moneter nasional.
Bahkan, “mantan Presiden Trump dikabarkan mendukung eksplorasi cadangan Bitcoin nasional,” yang menandai langkah awal menuju legitimasi lebih lanjut.
Beberapa analis, termasuk dari JPMorgan, memperkirakan bahwa dalam dekade mendatang, Bitcoin berpotensi menggantikan emas sebagai pilihan utama dalam investasi global.
Hal ini diyakini akan membawa transformasi mendalam dalam struktur keuangan internasional.