Demokrat Dorong Kepemimpinan Muda sebagai Pilar Menuju Indonesia Emas 2045
![]() |
Demokrat dorong kepemimpinan muda sebagai pilar menuju Indonesia Emas 2045. (Dok. Instagram) |
Jakarta, Pewarta.co.id - Partai Demokrat menegaskan bahwa generasi muda memiliki posisi sentral dalam perjalanan menuju visi Indonesia Emas 2045.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyoroti pentingnya pemanfaatan bonus demografi sebagai kunci transformasi bangsa.
Menurut Herman, Indonesia saat ini berada pada puncak masa bonus demografi, yang ditandai dengan dominasi penduduk usia produktif.
Ia menilai kondisi ini merupakan momentum berharga yang harus dikelola secara strategis agar menghasilkan kemajuan bangsa yang berkelanjutan.
"Indonesia saat ini berada dalam puncak bonus demografi, dengan sekitar 70 persen penduduk kita berada dalam usia produktif. Ini bukan sekadar angka, melainkan modal strategis yang menentukan masa depan bangsa. Jika dikelola dengan baik, generasi muda kita akan membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” kata Herman dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Ia menekankan bahwa peran anak muda tidak hanya terbatas sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai agen perubahan di ranah sosial dan politik.
Oleh karena itu, negara dituntut hadir melalui kebijakan yang mendukung pendidikan vokasional, pelatihan kerja, serta pemberdayaan dalam ekonomi digital dan inovasi sosial.
"Tidak cukup hanya mempersiapkan tenaga kerja, kita harus menciptakan wirausaha muda, pemimpin muda, dan inovator dari berbagai sektor, dan hari ini, Partai Demokrat bukan baru memulai, tapi sudah menjalankan peran tersebut,” ujarnya.
Herman juga menyampaikan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terus mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia muda melalui sistem pendidikan yang kontekstual dan terbuka terhadap kepemimpinan baru yang responsif serta memiliki integritas.
Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan mencapai lebih dari 200 juta orang dalam dua dekade ke depan.
Situasi ini, kata Herman, harus dioptimalkan melalui peningkatan mutu pendidikan, penguasaan keterampilan kerja, serta akses yang merata terhadap teknologi.
Ia turut mengingatkan bahwa tantangan besar juga membayangi generasi muda, mulai dari ketimpangan akses pendidikan, tingginya angka pengangguran, hingga ancaman radikalisme dan maraknya penyebaran informasi palsu yang dapat mengganggu stabilitas sosial.
“Partai Demokrat berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan pembangunan manusia yang berorientasi pada generasi muda, demi Indonesia yang lebih adil, maju, dan sejahtera pada tahun 2045," katanya pula.