Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Jangan Abaikan! Kenali Tanda-Tanda dan Pemicu Penyempitan Pembuluh Darah Otak

Jangan Abaikan! Kenali Tanda-Tanda dan Pemicu Penyempitan Pembuluh Darah Otak
Ilustrasi. (Dok. Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media)

PEWARTA.CO.ID - Penyempitan pembuluh darah di otak, dalam istilah medis dikenal sebagai stenosis serebral, merupakan kondisi berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

Gangguan ini terjadi ketika arteri di otak mengalami hambatan atau penyusutan, sehingga pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan otak menjadi terganggu.

Bila tidak segera ditangani, stenosis serebral dapat memicu stroke, kerusakan otak permanen, bahkan kematian.

Untuk mengurangi risiko tersebut, penting untuk memahami faktor penyebab dan gejalanya agar langkah pencegahan dapat dilakukan lebih dini.

Faktor penyebab penyempitan pembuluh darah di otak

Mengacu pada informasi dari Pafibanjarlama.org, penyempitan pembuluh darah otak terjadi akibat akumulasi plak campuran lemak, kolesterol, dan zat lainnya yang menempel di dinding arteri.

Proses ini disebut aterosklerosis. Ketika plak menumpuk, aliran darah menuju otak menjadi terbatas, dan ini bisa mengakibatkan stroke iskemik maupun gangguan neurologis lainnya.

Berikut ini beberapa penyebab utama yang dapat memicu kondisi tersebut:

1. Kadar kolesterol yang tinggi

Kolesterol LDL atau kolesterol “jahat” yang menumpuk di arteri akan membentuk plak dan menghambat aliran darah. Biasanya, hal ini berkaitan dengan pola makan tinggi lemak dan gaya hidup pasif.

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan plak.

Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi juga menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan sempit.

3. Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah dan memperburuk proses aterosklerosis.

Penderita diabetes cenderung lebih mudah mengalami gangguan sirkulasi darah, termasuk di otak.

4. Merokok

Zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin, dapat merusak dinding arteri dan memicu peradangan.

Kebiasaan ini mempercepat penyempitan pembuluh darah.

5. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik

Kelebihan berat badan dan jarang berolahraga meningkatkan risiko berbagai kondisi seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin faktor-faktor yang semuanya berkontribusi pada penyempitan arteri otak.

6. Faktor usia dan keturunan

Risiko stenosis serebral meningkat seiring bertambahnya usia.

Selain itu, riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau stroke juga memperbesar kemungkinan mengalami kondisi ini.

7. Stres berkepanjangan

Stres kronis menyebabkan peningkatan hormon kortisol yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan pembuluh darah.

Tak hanya itu, stres sering kali menyebabkan perilaku tidak sehat seperti makan berlebihan atau merokok.

Gejala yang perlu diwaspadai

Menurut American Heart Association, tanda-tanda penyempitan pembuluh darah di otak biasanya berkembang secara bertahap.

Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya bisa muncul mendadak dan berat.

Gejala-gejala tersebut meliputi:

  • Rasa pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan intens
  • Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
  • Mati rasa atau kesemutan di salah satu sisi tubuh
  • Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata
  • Kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki

Apabila mengalami gejala-gejala ini, segeralah mencari pertolongan medis.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan otak yang lebih parah dan meningkatkan peluang kesembuhan.