Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Kisah Haru Loper Koran Banyuwangi, Berangkat Haji Setelah 15 Tahun Menabung

Kisah Haru Loper Koran Banyuwangi, Berangkat Haji Setelah 15 Tahun Menabung
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani foto bersama dengan Dulhari bersama calo haji lainnya sesaat sebelum diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selasa (13/5/2025). (Dok. ANTARA).

PEWARTA.CO.ID - Perjuangan luar biasa datang dari seorang loper koran bernama Dulhari, warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Di usianya yang telah menginjak 88 tahun, ia akhirnya bisa berangkat ke tanah suci setelah menabung selama 15 tahun dari hasil menjual koran di pinggir jalan.

Setiap hari tanpa kenal lelah, Dulhari menjalankan pekerjaannya sebagai penjual koran di perempatan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi (MAB). Dengan penghasilan yang terbatas, ia menyisihkan sedikit demi sedikit demi satu impian besar: naik haji.

"Saya jualan koran (loper) sudah 15 tahun, pekerjaan ini saya jalani dengan ikhlas, dan uang dari jualan koran saya tabung untuk pergi haji," ujar Dulhari sesaat sebelum berangkat ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (13/5/2025).

Menurut pengakuannya, sejak 2019 ia sudah berhasil mengumpulkan tabungan sebesar Rp49 juta. Uang tersebut langsung digunakan untuk mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji di usianya yang kala itu telah mencapai 82 tahun. Setelah menanti selama enam tahun dalam daftar tunggu, tahun ini perjuangan panjangnya membuahkan hasil.

"Setelah selama enam tahun saya akhirnya resmi diberangkatkan haji tahun ini," ungkapnya haru.

Kisah Dulhari menjadi inspirasi banyak orang, bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk mencapai tujuan besar, asalkan disertai tekad kuat dan kesabaran.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir melepas keberangkatan para calon haji, dan secara khusus menyampaikan kekaguman dan doa bagi Dulhari.

"Kami doakan Pak Dulhari selalu sehat, bisa menjalankan ibadah haji dengan penuh kelancaran dan kemudahan hingga kembali ke Banyuwangi dengan selamat dan menjadi haji mabrur," ucap Bupati Ipuk.

Ia menyebut bahwa kisah Dulhari adalah bukti nyata bahwa siapa pun bisa berangkat haji jika memiliki niat dan usaha yang sungguh-sungguh.

Pada hari yang sama, sebanyak 391 calon haji asal Banyuwangi dari kelompok terbang (kloter) 44 dan 49 diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Mereka berangkat menggunakan sembilan unit bus dari depan Kantor Pemkab Banyuwangi.

Dengan keberangkatan kloter terakhir ini, maka seluruh calon jemaah haji dari Banyuwangi yang berjumlah total 1.143 orang telah resmi berangkat untuk menunaikan rukun Islam kelima di tahun 2025.

Dulhari kini menjadi simbol semangat dan harapan. Ia membuktikan bahwa mimpi suci bisa diraih meski dengan perjuangan bertahun-tahun, bahkan dari pekerjaan yang sering kali dipandang sebelah mata.