Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Pahami Perbedaan Pneumonia dan Bronkopneumonia: Infeksi Paru yang Tak Boleh Diabaikan

Pahami Perbedaan Pneumonia dan Bronkopneumonia: Infeksi Paru yang Tak Boleh Diabaikan
Ilustrasi perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia. (Dok. Pexels)

PEWARTA.CO.ID - Infeksi pada paru-paru merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang harus mendapatkan perhatian lebih.

Dua jenis infeksi pada paru yang kerap membingungkan adalah pneumonia dan bronkopneumonia.

Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi lokasi infeksi, gejala, hingga cara penanganannya.

Apa Itu pneumonia?

Pneumonia adalah kondisi infeksi yang menyerang jaringan dalam paru-paru, disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, bahkan faktor non-infeksi seperti bahan kimia dan radiasi.

Infeksi ini menyebabkan peradangan pada paru dan membuat kantung udara (alveolus) terisi cairan, yang pada akhirnya mengganggu pernapasan normal.

Beberapa mikroorganisme penyebab pneumonia antara lain adalah Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae dari golongan bakteri, virus seperti Adenovirus, Rhinovirus, virus Influenza, serta Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan sejumlah jamur.

Dilansir dari laman Pafikabbadung.org, sebagaimana mencuplik buku Implementasi Terapi Non Farmakologi dengan Masalah Pneumonia, Rini Palupi menjelaskan bahwa pneumonia diklasifikasikan berdasarkan lokasinya menjadi tiga jenis, yakni pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronkopneumonia), dan pneumonia interstitial (bronkiolitis).

Siapa pun bisa terkena pneumonia, namun bayi, anak-anak, orang lanjut usia, serta individu dengan daya tahan tubuh lemah memiliki risiko yang lebih tinggi.

Tanda-tanda umum yang bisa dikenali antara lain demam tinggi, menggigil, berkeringat berlebihan, batuk, nyeri di dada saat menarik napas dalam, rasa lelah, dan sesak napas.

Jika tidak ditangani dengan baik, pneumonia dapat menimbulkan komplikasi serius seperti efusi pleura (penumpukan cairan di paru-paru), penyebaran infeksi ke organ lain, hingga kematian.

Penanganan penyakit ini biasanya mencakup pemberian antibiotik, oksigen tambahan, serta terapi suportif seperti antipiretik, hidrasi yang cukup, analgesik, antihistamin, dan bronkodilator.

Apa Itu bronkopneumonia?

Bronkopneumonia, yang dikenal juga sebagai pneumonia lobularis, adalah salah satu bentuk pneumonia yang menginfeksi bagian ujung bronkiolus, yaitu saluran udara kecil dalam paru-paru.

Infeksi ini ditandai oleh bercak-bercak peradangan yang menyebar secara acak di beberapa bagian paru, berbeda dengan pneumonia lobaris yang cenderung terlokalisasi pada satu lobus.

Bronkopneumonia sering kali muncul sebagai komplikasi dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak tertangani.

Infeksi ini lebih sering terjadi pada individu dengan kekebalan tubuh lemah dan memiliki penyebab yang sama dengan pneumonia pada umumnya, yakni virus, bakteri, dan jamur.

Gejala awal bronkopneumonia meliputi demam tinggi, menggigil, nyeri di dada, batuk berdahak yang lebih kental, hidung memerah, hingga kesulitan bernapas.

Kondisi ini biasanya berkembang dalam beberapa hari setelah infeksi pernapasan bagian atas.

Dibanding pneumonia biasa, penanganan bronkopneumonia umumnya lebih intensif.

Terapi bisa melibatkan pemberian antibiotik spektrum luas, terapi nebulasi untuk membuka saluran udara, serta oksigen tambahan guna meringankan kerja jantung dan memperbaiki kualitas pernapasan.

Meskipun pneumonia dan bronkopneumonia sama-sama merupakan infeksi paru, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam lokasi infeksi, penyebaran, dan pendekatan pengobatannya.

Mengenali perbedaan ini sangat penting agar masyarakat bisa memahami gejala yang muncul dan segera mengambil langkah medis yang sesuai.