PSIS Wajib Menang di 3 Laga Terakhir Jika Tak Ingin Terdepak ke Liga 2!
PEWARTA.CO.ID - Situasi genting tengah melanda PSIS Semarang di penghujung musim Liga 1 2024/2025. Kekalahan telak 0-4 dari Bali United pada pekan ke-31 membuat posisi tim berjuluk Mahesa Jenar semakin terancam degradasi. Saat ini, PSIS tercecer di peringkat ke-17 klasemen sementara dengan 25 poin dari 31 laga, hanya berselisih empat poin dari zona aman.
Hasil tersebut membuat skenario selamat dari jurang degradasi kian sulit. PSIS kini dituntut untuk menyapu bersih kemenangan dalam tiga pertandingan sisa musim ini, seraya berharap tim-tim pesaing di papan bawah terpeleset.
Tiga laga tersisa yang akan dijalani PSIS adalah:
-
9 Mei 2025 melawan PSS Sleman di kandang sendiri pukul 15.30 WIB
-
16 Mei 2025 menghadapi Malut United di laga tandang pukul 19.00 WIB
-
24 Mei 2025 menjamu Barito Putera kembali di kandang pada pukul 15.30 WIB
Dua dari tiga pertandingan tersebut, yakni menghadapi PSS Sleman dan Barito Putera, menjadi laga krusial karena kedua tim merupakan rival langsung PSIS dalam perebutan posisi aman dari zona merah. Kemenangan atas dua klub tersebut bisa menjadi “enam poin” penting yang menentukan nasib Mahesa Jenar.
Namun demikian, meski berhasil meraih kemenangan sempurna, nasib PSIS belum sepenuhnya berada di tangan mereka. Andai bisa mengamankan 9 poin tambahan dan menutup musim dengan total 34 poin, PSIS tetap harus bergantung pada hasil pertandingan tim-tim pesaing seperti RANS Nusantara, Dewa United, Persita, atau Arema FC yang berada di papan bawah.
Kekalahan dari Bali United menjadi pukulan berat. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, PSIS tampil di bawah tekanan sejak awal laga dan gagal mencetak satu pun gol. Sementara Bali United tampil dominan dan tak memberi ruang bagi PSIS untuk berkembang.
Kini, perjuangan tim asuhan Gilbert Agius menjadi lebih berat dari sebelumnya. Tak hanya butuh penampilan maksimal, tapi juga dorongan mental dan dukungan penuh dari para pendukung agar bisa melalui situasi kritis ini.
Pertandingan kontra PSS Sleman yang akan digelar pada 9 Mei mendatang diprediksi akan menjadi penentu arah nasib PSIS. Jika gagal meraih tiga poin, peluang untuk bertahan di Liga 1 semakin menipis.
Menjelang laga-laga penentuan ini, sorotan tertuju pada para pemain kunci PSIS dan strategi pelatih. Mampukah Mahesa Jenar menunjukkan mental baja dan bangkit dari keterpurukan di sisa kompetisi?
Satu hal yang pasti: PSIS kini dihadapkan pada misi bertahan hidup. Jika gagal menyapu bersih tiga laga sisa, mimpi buruk turun kasta ke Liga 2 bisa jadi kenyataan. Pendukung setia diharapkan hadir penuh di stadion dan memberikan dukungan maksimal untuk mengangkat moral tim di masa-masa kritis ini.