Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Maxco Trading Festival
Advertisement

Sarung Tangan Asal Sleman Tembus Pasar Amerika, Raup Rp1,97 Miliar

Sarung Tangan Asal Sleman Tembus Pasar Amerika, Raup Rp1,97 Miliar
Menteri Perdagangan (Mendag) saat meninjau produk sarung tangan buatan PT Sport Glove Indonesia (SGI), di Sleman, Yogyakarta, Jumat (23/5/2025). (Dok. Kemendag)

PEWARTA.CO.ID - Sleman, Yogyakarta kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam dunia ekspor.

Sebanyak 48.612 pasang sarung tangan kerja produksi PT Sport Glove Indonesia (SGI) berhasil dikirim ke Amerika Serikat (AS) dalam ekspor perdananya.

Produk ini bernilai total 123,10 ribu dolar AS atau setara dengan Rp1,97 miliar.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, secara resmi melepas pengiriman ekspor tersebut di Tangerang Selatan pada Sabtu.

Ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini menandai pentingnya peran industri manufaktur lokal dalam menembus pasar global, khususnya di tengah kebijakan perdagangan Amerika yang semakin ketat.

"Ekspor ini menunjukkan kemampuan industri Indonesia memenuhi standar global. Dari Sleman, kita buktikan bahwa Indonesia mampu mengekspor produk jadi berkualitas tinggi, bukan hanya bahan baku," ujar Budi dalam keterangan dikutip, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu.

Sarung tangan kerja yang diekspor merupakan produk premium yang ditujukan untuk sektor industri dan pekerjaan umum.

AS sendiri merupakan pasar utama bagi sarung tangan buatan Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai pemasok keenam terbesar ke negara tersebut setelah Vietnam dan India.

Untuk memperluas jangkauan ekspor, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mengintensifkan upaya diplomasi dagang dengan berbagai negara mitra.

Salah satu langkah strategisnya adalah penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), yang kini telah memasuki tahap final dan siap untuk ditandatangani.

Kemendag juga menggerakkan program UMKM BISA Ekspor guna memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar mampu berinovasi dan menyesuaikan diri dengan pasar ekspor.

Selain itu, kegiatan business matching secara intensif dilakukan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon mitra dagang luar negeri.

Selama periode Januari hingga April 2025, tercatat 246 sesi penjajakan kerja sama dengan 33 negara.

Kegiatan tersebut melibatkan 165 presentasi bisnis yang melibatkan perwakilan dagang Indonesia di luar negeri, serta 81 pertemuan langsung dengan pembeli internasional.

Dari rangkaian tersebut, tercipta potensi transaksi sebesar 57,61 juta dolar AS, yang terdiri dari purchase order senilai 36,11 juta dolar dan potensi transaksi lanjutan senilai 21,49 juta dolar.

Dalam skala global, Indonesia menduduki posisi ke-12 sebagai eksportir sarung tangan kerja. Pada 2024, nilai ekspor dari sektor ini mencapai 112,4 juta dolar AS.

Sementara itu, kuartal pertama 2025 mencatat ekspor sebesar 24,4 juta dolar AS. Rata-rata pertumbuhan tahunan dalam lima tahun terakhir (2020–2024) mencapai 7,8 persen.

Di sisi lain, pasar global untuk sarung tangan kerja telah mencapai angka 6,5 miliar dolar AS.

Permintaan terhadap produk ini juga terus meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 2,96 persen per tahun dalam lima tahun terakhir.

Bahkan pada tahun 2024, pertumbuhannya melonjak menjadi 4,45 persen dibanding tahun sebelumnya.