Telapak Tangan Sering Berkeringat? Kenali Penyebab Medisnya di Sini
![]() |
Ilsutrasi. Telapak tangan sering berkeringat? kenali penyebab medisnya. (Dok. iStock) |
PEWARTA.CO.ID - Telapak tangan yang sering basah oleh keringat mungkin dianggap hal biasa oleh banyak orang.
Namun, jika keringat muncul secara berlebihan dan tanpa alasan yang jelas, bisa jadi itu merupakan sinyal adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut hiperhidrosis, yakni produksi keringat secara berlebihan yang terjadi bahkan saat tubuh tidak membutuhkan proses pendinginan.
Hiperhidrosis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni primer (tanpa sebab medis yang jelas) dan sekunder (dipicu oleh penyakit tertentu).
Lalu, kondisi apa saja yang mungkin ditandai oleh telapak tangan yang sering berkeringat?
Penyebab tangan berkeringat menurut medis
Dikutip dari Pafibunaken.org, berikut beberapa gangguan kesehatan yang bisa ditandai dengan telapak tangan berkeringat secara terus-menerus:
1. Hiperhidrosis primer
Jenis hiperhidrosis ini paling banyak ditemukan, dan biasanya mulai terjadi sejak usia remaja.
Keringat muncul di area tertentu seperti tangan, kaki, ketiak, dan wajah, tanpa adanya pemicu medis yang jelas.
Walaupun tidak mengancam jiwa, kondisi ini dapat mengganggu kenyamanan serta aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kepercayaan diri penderitanya.
2. Gangguan kecemasan dan stres emosional
Ketika seseorang berada dalam kondisi cemas atau stres, sistem saraf simpatis akan merangsang kelenjar keringat untuk bekerja lebih aktif.
Akibatnya, tangan bisa tiba-tiba menjadi basah.
Ini sering terjadi saat menghadapi situasi seperti berbicara di depan umum atau menghadapi tekanan mental.
Jika berlangsung terus-menerus, hal ini bisa menjadi tanda gangguan kecemasan kronis.
3. Hipertiroidisme
Kelebihan hormon tiroid mempercepat proses metabolisme tubuh, salah satu dampaknya adalah peningkatan produksi keringat, termasuk di tangan.
Jika kondisi ini disertai dengan gejala seperti jantung berdebar, penurunan berat badan yang drastis, serta tangan gemetar, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis.
4. Diabetes
Pada penderita diabetes, terutama yang mengalami komplikasi akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol, sistem saraf otonom bisa terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan tubuh berkeringat berlebihan, terutama di telapak tangan dan kaki.
5. Perubahan hormon pada wanita
Periode menjelang menopause ditandai dengan fluktuasi hormon, terutama estrogen, yang dapat menyebabkan keringat dingin.
Kondisi ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk tangan.
6. Infeksi atau demam
Saat tubuh mengalami infeksi, respons alami seperti demam akan muncul. Sebagai mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh, keringat akan diproduksi lebih banyak.
Meskipun tidak selalu terfokus di tangan, beberapa kasus menunjukkan bahwa telapak tangan juga ikut menjadi lembap saat demam.
Cara mengatasi telapak tangan yang berkeringat
Mengutip panduan dari American Academy of Dermatology, berikut beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi keringat berlebih di tangan, tergantung penyebabnya:
1. Antiperspirant medis
Produk antiperspirant yang mengandung aluminium klorida bisa digunakan di telapak tangan.
Zat aktif ini bekerja dengan mengurangi aktivitas kelenjar keringat.
2. Terapi iontophoresis
Terapi ini memanfaatkan arus listrik lemah untuk menghambat kerja kelenjar keringat.
Biasanya dilakukan dalam pengawasan dokter spesialis kulit.
3. Pengobatan penyakit yang mendasarinya
Jika tangan berkeringat disebabkan oleh penyakit seperti hipertiroidisme atau diabetes, maka pengobatan utama adalah menangani kondisi penyebab tersebut terlebih dahulu.
4. Suntik botoks
Botulinum toxin atau botoks bisa disuntikkan untuk menghentikan sinyal saraf yang memicu produksi keringat.
Efeknya dapat bertahan hingga enam bulan.
5. Operasi saraf simpatis (simpatektomi)
Sebagai langkah terakhir untuk hiperhidrosis berat yang tidak membaik dengan terapi lain, prosedur pemotongan saraf simpatis bisa menjadi pilihan.
Jika Anda mengalami telapak tangan sering berkeringat secara berlebihan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter guna mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan anggap remeh kondisi yang tampak sepele, karena bisa jadi merupakan sinyal dari gangguan medis yang lebih serius.