Viral Sekelompok Pria Rusak Bus PO Primajasa di Tangerang, Penumpang Histeris Minta Tolong
![]() |
Viral aksi perusakan bus PO Primajasa diduga dilakukan oleh sekelompok pengamen jalanan. (Dok. FB Reels/Widya Marina) |
PEWARTA.CO.ID - Sekelompok pria yang diduga pengamen jalanan merusak sebuah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) milik PO Primajasa di Jalan Raya Serang, Tangerang, tak jauh dari pos polisi.
Dalam video yang viral pada Jumat (9/5/2025), para pelaku tampak mengamuk dan menghantam pintu, jendela, serta kaca spion bus menggunakan benda tumpul.
Aksi brutal itu sontak membuat penumpang histeris dan berteriak minta tolong. Sopir yang panik segera melajukan bus dengan cepat untuk menghindari kemungkinan korban luka.
Menanggapi kejadian perusakan bus PO Primajasa tersebut, pihak kepolisian segera bergerak cepat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang, Kompol Arief N. Yusuf, mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang dilakukan oleh tim gabungan.
"Saat ini sedang kita lakukan upaya penyelidikan bersama tim gabungan, mohon doa semoga cepat terungkap," ujar Arief, dikutip dari Antara.
Kompol Arief menyampaikan bahwa tim penyidik telah memeriksa beberapa saksi, termasuk sopir bus PO Primajasa yang menjadi korban dalam insiden itu.
Namun, pihaknya masih menahan informasi lebih lanjut terkait kronologi lengkap maupun identitas pelaku karena proses penyidikan yang masih berlangsung.
"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Dan korban masih dalam proses pemeriksaan," jelasnya.
"Yang pasti saat ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap substansi peristiwa yang terjadi oleh para terduga pelaku setelah penyidik melakukan pengungkapan," tambah Arief.
Pihak kepolisian memastikan bahwa kasus ini akan dijadikan fokus utama dalam penindakan terhadap kejahatan jalanan.
Dugaan tindak pidana yang sedang dikaji dalam kasus ini termasuk pemerasan, pungli, intimidasi, pengeroyokan hingga penganiayaan.
"Dan ini menjadi fokus penindakan mencakup pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, hingga penganiayaan yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok," tegas Arief.