Waspadai Anemia pada Remaja: Penyebab dan Tanda-Tandanya
![]() |
Ilustrasi anemia (Foto: Getty Images/iStockphoto/juststock) |
PEWARTA.CO.ID - Remaja merupakan kelompok usia yang tengah mengalami fase pertumbuhan pesat, sehingga kebutuhan tubuh terhadap zat gizi, seperti zat besi dan vitamin B12, juga meningkat secara signifikan
Namun sayangnya, banyak dari mereka tidak memperoleh asupan nutrisi yang memadai.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan yang kurang sehat hingga pola diet ketat yang tidak dibarengi pengetahuan gizi yang baik.
Situasi ini bisa memicu risiko anemia, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau kadar hemoglobin yang memadai untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Tak hanya karena kurang nutrisi, anemia pada remaja juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lainnya, seperti pertumbuhan yang cepat atau gaya hidup yang kurang sehat.
Faktor pemicu anemia pada usia remaja
Berdasarkan informasi dari Pafigenjem.org, berikut beberapa hal yang dapat menjadi penyebab anemia pada remaja:
1. Defisiensi zat besi
Ini adalah penyebab utama terjadinya anemia pada remaja.
Zat besi sangat penting dalam proses produksi hemoglobin. Kekurangan zat ini dapat terjadi akibat:
Pola makan yang tidak seimbang.
Kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati, bayam, atau kacang-kacangan.
Kehilangan darah karena menstruasi yang berat.
Gangguan penyerapan zat besi dalam sistem pencernaan.
2. Kekurangan Vitamin B12 dan Folat
Selain zat besi, tubuh juga memerlukan vitamin B12 dan folat untuk memproduksi sel darah merah.
Asupan yang tidak mencukupi dari sumber makanan seperti susu, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan, dapat menyebabkan terjadinya anemia.
3. Pertumbuhan pesat saat masa pubertas
Periode pubertas ditandai dengan percepatan pertumbuhan tubuh.
Di masa ini, kebutuhan zat besi meningkat drastis.
Apabila tidak diimbangi dengan konsumsi makanan bergizi, maka simpanan zat besi dalam tubuh akan menipis dan menyebabkan anemia.
4. Diet ketat atau tidak seimbang
Demi menjaga bentuk tubuh, tak sedikit remaja yang mencoba diet ekstrem.
Sayangnya, diet seperti ini kerap mengabaikan kebutuhan gizi penting seperti zat besi, protein, dan vitamin.
Pola makan rendah kalori tanpa panduan gizi dapat berujung pada anemia.
5. Penyakit kronis dan gangguan penyerapan nutrisi
Kondisi medis tertentu seperti penyakit celiac, gangguan lambung, atau infeksi parasit bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting.
Dalam beberapa kasus, anemia juga bisa menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius seperti talasemia atau anemia aplastik.
Ciri-ciri anemia pada remaja
Mengutip penjelasan dari Healthline, gejala anemia pada remaja yang umum meliputi:
- Tubuh cepat lelah dan merasa lesu.
- Kulit wajah terlihat pucat.
- Sering merasa pusing atau sakit kepala.
- Detak jantung menjadi lebih cepat.
- Sulit untuk fokus atau berkonsentrasi.
- Mudah sesak napas saat melakukan aktivitas ringan.
- Kuku menjadi rapuh dan mudah patah.
Jika remaja mengalami beberapa gejala tersebut secara berulang, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan darah.
Tes ini diperlukan untuk mengetahui kadar hemoglobin dan memastikan penyebab pasti dari kondisi yang dialami.