Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

KPBU di IKN Diserbu Investor, Proyek Triliunan Siap Jalan Tahun Ini!

KPBU di IKN Diserbu Investor, Proyek Triliunan Siap Jalan Tahun Ini!
Dok. Ist

PEWARTA.CO.ID — Minat investor terhadap skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) kian melonjak.

Dukungan tata kelola yang semakin transparan dan efisien membuat para pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri, semakin percaya untuk menanamkan modalnya di mega proyek ibu kota baru Indonesia ini.

Dipimpin oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mekanisme investasi di IKN terus disederhanakan tanpa mengurangi unsur kehati-hatian.

Koordinasi lintas kementerian dan lembaga digencarkan untuk memangkas prosedur birokratis yang selama ini menjadi momok bagi investor.

Salah satu capaian konkret dari skema KPBU ini adalah dimulainya dua proyek sektor hunian melalui skema unsolicited yang telah memperoleh persetujuan Availability Payment (AP) dan penjaminan pemerintah dari Kementerian Keuangan serta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).

Dua proyek yang dimaksud adalah:

  1. Pembangunan 8 Tower Hunian ASN di Wilayah Pembangunan (WP) 1A oleh PT Nindya Karya dengan total 288 unit rumah tipe 190 m².
  2. Pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C dengan rumah tipe 390 m².

Kedua proyek ini ditargetkan memasuki tahap transaksi pada kuartal kedua 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama, menjadi langkah awal konkret dalam implementasi KPBU di kawasan IKN.

Investor nasional dan asing mulai ambil posisi

Tak hanya dari BUMN, minat datang dari pemain besar sektor properti seperti Ciputra Nusantara dan Konsorsium Triniti-Truba, serta investor asing seperti Konsorsium IJM-CHEC dan Maxim.

  • Ciputra Nusantara dan IJM-CHEC sudah menyelesaikan studi kelayakan dan kini tengah dalam tahap evaluasi dokumen.
  • Triniti-Truba dan Maxim saat ini sedang menyelesaikan proses Feasibility Study sebelum berlanjut ke tahap penilaian.

Tak berhenti di situ, tiga investor tambahan — Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T - Brantas Abipraya, dan Konsorsium PJ-IC Bee Invest - Promec - Ozturk Holdings — juga telah mengantongi Letter-to-Proceed (LtP) dan dalam tahap penyusunan studi kelayakan.

Investor yang terlibat datang dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam. Total nilai investasi sektor hunian dari seluruh investor ini ditaksir mencapai Rp63,3 triliun.

Sektor infrastruktur ikut kebagian kue investasi

Tak hanya proyek perumahan, sektor Jalan dan Terowongan Multi Utilitas (MUT) juga menarik perhatian investor.

Tercatat lima investor dari Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia tengah menyiapkan studi kelayakan dan evaluasi dokumen.

Nilai investasi yang terindikasi dari sektor ini mencapai Rp71,8 triliun, dengan Rp55 triliun berasal dari luar negeri.

KPBU jadi andalan pembangunan IKN

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya skema KPBU sebagai sarana pembangunan yang berintegritas dan akuntabel.

“Proses due diligence yang kami terapkan melibatkan banyak pihak dari swasta, Kementerian terkait, hingga auditor intern pemerintah untuk menjamin good governance. Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama dalam semua tahapan investasi,” tegas Basuki.

Namun, tingginya minat investasi juga perlu disesuaikan dengan prioritas pembangunan lintas sektor.

Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, masih ada sembilan calon investor sektor hunian yang belum bisa diberi izin menjadi pemrakarsa KPBU dengan skema AP.

“Hal ini karena minat KPBU sektor hunian di IKN perlu memperhatikan sektor lain yang akan dibiayai melalui skema KPBU AP. Kami akan mengundang mereka nantinya mengikuti KPBU sebagai peserta tender, atau melalui skema KPBU solicited,” jelas Agung.

IKN jadi magnet baru dunia usaha

Antusiasme tinggi dari investor membuktikan bahwa skema KPBU di IKN kini menjadi model investasi yang dipercaya dan diminati dunia usaha.

Dengan tata kelola yang solid, proses yang makin efisien, serta kepemimpinan yang responsif, KPBU telah menjadi pilar utama pembangunan IKN yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

Pembangunan IKN bukan hanya soal pemindahan ibu kota, melainkan juga peluang emas menciptakan kota masa depan yang modern dan kompetitif secara global, dan investor dari seluruh penjuru dunia kini berlomba untuk jadi bagian dari sejarah itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement