Mbak Vinanda Buka KKM 2025, Pemkot Kediri Dorong UMKM Tembus Pasar Ekspor
![]() |
Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 di Kediri, Jawa Timur. (Foto: Dok. Istimewa) |
PEWARTA.CO.ID — Ajang tahunan Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 kembali menyapa warga Kediri dengan semangat baru.
Digelar selama tiga hari mulai 20 hingga 22 Juni 2025 di halaman Balai Kota Kediri, acara ini resmi dibuka oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, yang akrab disapa Mbak Wali.
Mengusung tema “Perkuat Sinergi dan Digitalisasi, Merajut Ekonomi dan Budaya Berkelanjutan”, KKM 2025 menjadi panggung inovatif yang memadukan kekuatan ekonomi lokal dengan digitalisasi dan pelestarian budaya.
Didampingi oleh Kepala KPwBI Kediri Yayat Cadarajat, Wakil Wali Kota Qowimuddin, serta Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Mbak Wali menegaskan bahwa KKM bukan sekadar festival tahunan, melainkan simbol kolaborasi yang kuat antara Bank Indonesia (BI) Kediri dan Pemkot Kediri.
“Karya Kreatif Mataraman merupakan event kolaborasi KPwBI Kediri bersama Pemkot Kediri yang dari tahun ke tahun semakin kreatif dan progresif. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada KPwBI atas konsistensi menyelenggarakan acara luar biasa ini,” kata Vinanda, Sabtu (21/6/2025).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berlangsung dua hari, tahun ini KKM diperluas menjadi tiga hari.
Pengunjung disuguhkan dengan beragam acara menarik, mulai dari QRIS Run, talkshow interaktif, kompetisi tematik, hingga pemanfaatan QRIS di seluruh booth UMKM.
Mbak Wali menyampaikan bahwa KKM bukan hanya ajang pamer produk lokal, tetapi juga wadah untuk menguatkan ekonomi digital, merayakan budaya Mataraman, dan mendorong penggunaan produk ramah lingkungan seperti wastra tradisional, kriya, hingga kuliner khas Kediri.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi panggung UMKM dan industri kreatif. Tetapi juga menjadi ruang untuk merayakan kekayaan budaya lokal, memperkuat ekosistem ekonomi digital, serta mendorong penggunaan produk-produk ramah lingkungan. Seperti wastra, kriya, dan kuliner unggulan daerah,” jelasnya.
Tak hanya itu, mbak Vinanda juga memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Bank Indonesia yang konsisten mendampingi dan memberdayakan UMKM di wilayah Kediri.
Ia menyebut banyak UMKM lokal yang kini sudah naik kelas berkat pendampingan intensif dari KPwBI Kediri.
“Ini selaras dengan visi misi Kota Kediri yang sedang bertumbuh menjadi kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni (MAPAN)... diwujudkan melalui dukungan pada UMKM dengan program bantuan modal, pelatihan, digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan perluasan akses pasar,” terang wali kota termuda di Kediri tersebut.
Sementara itu, Kepala KPwBI Kediri Yayat Cadarajat menjelaskan bahwa KKM 2025 merupakan bagian dari program strategis regional yang mendukung dua gerakan nasional, yakni Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian road to Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI).
“KKM 2025 merupakan strategic regional program KPwBI Kediri yang bersinergi dengan Pemkot Kediri dalam rangka mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan gerakan Bangga Berwisata di Indonesia,” ujar Yayat.
Menurut Yayat, digitalisasi sistem pembayaran menjadi salah satu fokus utama dalam penyelenggaraan KKM.
Hal ini penting terutama untuk meningkatkan literasi keuangan digital di kalangan generasi muda, serta mempercepat transformasi ekonomi lokal ke arah digital.
Lebih lanjut, Yayat memaparkan bahwa KKM 2025 diikuti oleh 80 pelaku UMKM dari 13 kabupaten/kota eks-Karisidenan Kediri dan Madiun, yang menampilkan produk-produk unggulan seperti wastra, kerajinan tangan, kopi, teh, pangan lokal, serta makanan dan minuman tradisional.
“UMKM di sini kualitas bagus dan ada yang sudah berhasil ekspor. Kita ke depan mendorong ke sustainable dan mulai marak di Kota Kediri green economy... ditampilkan hasil karya wastra yang prosesnya diproduksi secara sustainable. Jadi sudah semakin baik,” jelas Yayat.
Dengan sentuhan inovasi teknologi dan semangat pelestarian budaya, KKM 2025 berhasil menyatukan berbagai elemen penting dalam pengembangan ekonomi lokal: digitalisasi, sinergi lintas sektor, dan semangat keberlanjutan.
Tidak hanya menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga memberi dampak nyata bagi pelaku UMKM di Kediri.
Masyarakat pun diajak untuk tidak sekadar menjadi pengunjung, tapi juga bagian dari gerakan besar dalam mencintai dan memajukan produk-produk lokal.
KKM 2025 telah membuktikan bahwa ekonomi daerah bisa tumbuh dengan kuat jika disokong kolaborasi yang solid antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat.