Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Toko Oleh-oleh Khas Haji di Jember Kebanjiran Pembeli, Dagangan Ludes dalam Sehari

Toko Oleh-oleh Khas Haji di Jember Kebanjiran Pembeli, Dagangan Ludes dalam Sehari
Salah satu toko oleh-oleh khas Haji di Jember, Jawa Timur. (Foto: Dok. Radar Jember)

PEWARTA.CO.ID — Musim haji tahun ini kembali membawa berkah luar biasa, tak hanya bagi jemaah yang baru pulang dari Tanah Suci, tetapi juga bagi para pedagang oleh-oleh di kawasan Pasar Tanjung, Jember, Jawa Timur.

Suasana jalanan di sekitar Jalan Samanhudi, Kecamatan Kaliwates, tampak lebih padat dari biasanya.

Melansir Radar Jember, deretan toko oleh-oleh khas Haji di Jember diserbu pembeli yang rela antre sejak pagi demi mendapatkan buah tangan untuk menyambut kepulangan keluarga dan kerabat mereka.

Marisa, penjaga Toko Alwi, mengungkapkan bahwa penjualan oleh-oleh melonjak drastis dalam dua minggu terakhir. Barang-barang seperti paket kopiah berisi tasbih, kurma, dan sajadah menjadi buruan utama pembeli.

“Sekarang yang paling banyak dicari itu paket kopiah isi tasbih, kurma, dan sajadah,” ujarnya sambil melayani pelanggan yang datang bersama keluarga.

Lonjakan penjualan ini bahkan terjadi sebelum para jemaah haji tiba di kampung halaman. Warga sudah bersiap lebih dulu membeli aneka oleh-oleh untuk menyambut kedatangan mereka.

Menurut Marisa, air zamzam dan kurma tetap menjadi favorit, namun tren baru mulai terlihat pada pilihan kurma.

"Kalau air zamzam dan kurma itu udah pasti dicari. Tapi sekarang kurma Mesir juga banyak yang minat karena harganya lebih terjangkau," tuturnya.

Selain kurma dan air zamzam, permintaan terhadap sajadah juga mengalami peningkatan signifikan. Menariknya, harga sajadah justru lebih murah dibanding tahun sebelumnya. Hal ini membuat minat beli masyarakat semakin tinggi.

Supriyono, warga Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, yang setia berbelanja oleh-oleh di Pasar Tanjung setiap musim haji, turut merasakan perbedaan harga tahun ini.

"Alhamdulillah tahun ini harga sajadah agak miring. Jadi bisa beli lebih banyak," ujarnya sembari menunjukkan hasil belanjaannya.

Ia mengaku lebih memilih berbelanja di Pasar Tanjung karena harganya lebih bersahabat dan pilihan barangnya sangat variatif.

“Dari dulu ya belinya di sini terus, murah dan banyak pilihan,” tambahnya.

Bagi para pedagang seperti Marisa, musim haji adalah waktu paling sibuk dalam setahun. Omzet yang diperoleh bisa naik lebih dari dua kali lipat dibanding hari-hari biasa. Bahkan, karena ramainya pembeli, waktu untuk beristirahat pun nyaris tak ada.

"Ya kalau dihitung, hampir dua kali lipat dan bisa lebih. Ramai banget, kadang sampai nggak sempat istirahat," ucap Marisa dengan senyum puas.

Tradisi membawa oleh-oleh pasca haji sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia. Bukan hanya dilakukan oleh jemaah secara langsung, tetapi juga oleh keluarga dan kerabat yang ingin ikut menyemarakkan momen kepulangan para tamu Allah dari Mekkah.

"Rasanya kurang lengkap kalau habis dari haji atau ziarah tidak bawa oleh-oleh," tutup Marisa.

toko56

Advertisement
Advertisement
Advertisement