Gunung Rinjani Sementara Ditutup Usai Serangkaian Kecelakaan Pendaki Asing
![]() |
Gunung Rinjani Sementara Ditutup Usai Serangkaian Kecelakaan Pendaki Asing. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Pemerintah mengambil langkah tegas menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah sejumlah insiden jatuhnya pendaki terjadi dalam kurun waktu berdekatan. Penutupan ini dimulai sejak 16 Juli 2025 dan berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.
Langkah tersebut diambil sebagai bentuk tanggapan atas meningkatnya risiko kecelakaan, terutama yang melibatkan wisatawan asing. Dalam sepekan terakhir, tiga insiden serius terjadi secara beruntun, memunculkan kekhawatiran terhadap sistem keamanan pendakian yang dinilai belum maksimal.
Kebijakan penutupan ini diumumkan usai rapat koordinasi lintas instansi yang dipimpin Menko Polhukam Budi Gunawan. Rapat itu melibatkan Basarnas, TNI, Polri, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Pemerintah Provinsi NTB, serta Dinas Pariwisata setempat.
Dari hasil rapat, pemerintah menetapkan empat langkah utama. Pertama, seluruh jalur pendakian ditutup sementara. Kedua, dilakukan pembenahan terhadap prosedur evakuasi darurat agar lebih responsif. Ketiga, peningkatan fasilitas keselamatan di sepanjang jalur pendakian. Dan keempat, jalur akan dibuka kembali hanya setelah dinyatakan layak oleh tim verifikasi gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI–Polri, dan asosiasi pendakian.
Penutupan ini tidak terlepas dari serangkaian insiden terbaru. Salah satunya menimpa seorang pendaki asal Swiss yang mengalami cedera serius saat terjatuh di jalur Pelawangan menuju Segara Anak. Tak berselang lama, pendaki asal Belanda mengalami kejadian serupa. Keduanya dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter menuju Bali untuk penanganan medis intensif.
Sebelumnya, pada akhir Juni lalu, pendaki wanita asal Brasil bernama Juliana Marins dilaporkan terjatuh ke jurang di rute Sembalun. Setelah sempat hilang selama beberapa hari di tengah cuaca ekstrem dan medan yang sulit dijangkau, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Menko Polhukam menegaskan bahwa keselamatan para pendaki adalah prioritas utama. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh menjadi keharusan sebelum membuka kembali akses pendakian. Pemerintah juga akan menggandeng pihak-pihak profesional untuk memastikan jalur yang akan dibuka benar-benar aman.
Sebagai konsekuensi dari penutupan ini, pembelian tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani untuk sementara dihentikan. Pemerintah juga menghimbau seluruh masyarakat, pelaku wisata, dan pendaki untuk mengikuti informasi resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani atau posko terdekat.