Korlantas Polri Gelar Operasi Patuh Nasional 14–27 Juli 2025, Ini Fokus Polisi Selama Razia Gabungan
![]() |
Ilustrasi. Operasi Patuh Korlantas Polri. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Korlantas Polri resmi akan menggelar Operasi Patuh secara serentak di seluruh Indonesia mulai Senin, 14 Juli hingga 27 Juli 2025.
Selama 14 hari ke depan, Direktorat Lalu Lintas di tiap wilayah akan turun ke lapangan untuk menertibkan pengendara sekaligus mengedukasi masyarakat soal pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol Aries Syahbudin, menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari kelanjutan program keselamatan nasional.
“Operasi Patuh ini sendiri bertujuan untuk menciptakan kondisi Kamseltibcarlantas pasca pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang sudah dicanangkan di tanggal 19 September oleh 5 pilar keselamatan,” kata Aries dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resmi @korlantaspolri.ntmc pada Minggu (13/7/2025).
Tertib lalu lintas jadi prioritas
Operasi Patuh 2025 dirancang bukan hanya sebagai ajang penegakan hukum, tapi juga sebagai kampanye sadar lalu lintas bagi masyarakat. Kombes Aries menekankan bahwa operasi ini menggabungkan pendekatan preemtif, preventif, dan represif.
“Jadi kegiatan-kegiatan itu kita laksanakan secara simultan dan secara serentak selama 14 hari dan tujuannya adalah untuk memberikan edukasi sekaligus mewujudkan masyarakat yang patuh dan tertib,” tambahnya.
Langkah preemtif, menurut Aries, dilakukan melalui pertemuan langsung dengan komunitas pengemudi—baik roda dua maupun roda empat. Tujuannya adalah menciptakan ruang diskusi yang santai namun edukatif.
“Kegiatan preemtif atau kegiatan edukasi berupa tatap muka antara lain dengan komunitas baik itu komunitas roda dua, roda empat, kemudian juga mengadakan mungkin ngopi bareng, kumpul bareng dengan para pengemudi untuk mengetahui permasalahan-permasalahan sekaligus memberikan imbauan dan edukasi terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas,” jelasnya.
Target penilangan
Sementara itu, pendekatan represif atau penegakan hukum dalam Operasi Patuh akan menyasar langsung pada pelanggaran-pelanggaran berat yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Mulai dari pengguna jalan yang melawan arus, tidak memakai helm, hingga mengemudi sambil bermain ponsel akan menjadi target utama petugas di lapangan.
“Seperti melawan arus, tidak pakai helm, menggunakan handphone saat berkendara, mengemudi di bawah umur, dan lain-lain,” tegas Aries.
Fokus pada edukasi dan keselamatan
Operasi Patuh Nasional kali ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata dalam membangun budaya tertib lalu lintas di masyarakat, bukan hanya sekadar razia atau penindakan semata. Kombes Aries menegaskan bahwa pendekatan humanis tetap menjadi dasar dalam pelaksanaan operasi ini.
Dengan menggandeng komunitas dan para pengemudi dalam berbagai kegiatan interaktif, Polri berharap masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya keselamatan berkendara, sekaligus menekan angka kecelakaan yang masih tinggi di Indonesia.
Pelaksanaan Operasi Patuh yang dimulai Senin hari ini juga menjadi bagian dari tahapan evaluasi Korlantas dalam menyiapkan operasi besar menjelang Hari Kemerdekaan RI dan Iduladha yang biasanya disertai lonjakan arus kendaraan di berbagai titik.
Melalui kegiatan ini, Korlantas Polri ingin menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
Masyarakat diimbau untuk melengkapi surat-surat kendaraan, mematuhi rambu lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan saat berkendara. Operasi ini bukan semata untuk menindak, tapi juga sebagai bentuk perlindungan agar tidak ada lagi korban sia-sia di jalan raya.