Pelatih Oxford dan Port FC Kompak Sebut Klub Indonesia Mengalami Perkembangan
![]() |
Pelatih Oxford United, Gary Rowett (kiri), dan pelatih Port FC, Alexandre Gama (kanan). (Dok. Istimewa) |
PEWARTA.CO.ID — Pelatih Oxford United, Gary Rowett, dan pelatih Port FC, Alexandre Gama, kompak memberikan pujian terhadap perkembangan klub-klub sepak bola Indonesia.
Dalam konferensi pers terpisah, keduanya menegaskan bahwa kualitas klub-klub Indonesia tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Turnamen Piala Presiden 2025 menghadirkan laga-laga berkualitas tinggi yang mempertemukan klub-klub kuat Indonesia seperti Persib Bandung, Arema FC, Dewa United, dan tim dadakan Liga Indonesia All Star, melawan dua klub luar negeri tersebut. Hasilnya? Pelatih lawan dibuat terkesan.
Oxford United akui sulit tembus pertahanan klub Indonesia
Pelatih Oxford United, Gary Rowett, mengungkapkan rasa hormatnya terhadap kekuatan dan semangat tim-tim Indonesia. Bahkan, tim dadakan seperti Liga Indonesia All Star dianggap mampu memberikan tekanan berarti.
“Di laga pertama kami lawan All Star dan kami melihat ini sebagai gim yang berbeda. Sesuai dengan namanya, mereka adalah gabungan pemain terbaik, dan bisa tampil bagus. Walaupun kami punya banyak masalah jelang laga,” kata Gary Rowett, Sabtu (12/7/2025).
Gary menilai Indonesia All Star tampil tak seperti tim baru. Meski tanpa persiapan matang, kombinasi para pemain bintang membuat Oxford harus bekerja keras untuk mendominasi pertandingan.
Di laga selanjutnya melawan Arema FC, pelatih asal Inggris ini menyebut permainan Singo Edan lebih mengedepankan kekuatan fisik. Strategi itu menurutnya cukup menyulitkan, meski beruntung timnya telah mendapat masukan dari para pemain kunci seperti Marselino Ferdinan dan Ole Romeny.
“Kami melihat strategi berbeda di laga kedua ini. Untungnya Marceng (Marselino Ferdinan) dan Ole (Romeny) sudah memberitahu duluan sehingga kami lebih siap. Saya tahu banyak potensi dan pemain berkualitas dari Indonesia,” lanjutnya.
![]() |
Oxford United Vs Port FC bertemu di final Piala Presiden 2025. (Dok. Istimewa) |
Port FC dibuat kewalahan lawan Persib dan Dewa United
Pujian senada datang dari pelatih Port FC, Alexandre Gama. Pria asal Brasil ini harus berjibaku menghadapi dua tim terkuat dari Liga 1 musim lalu: Persib Bandung dan Dewa United. Kedua tim tersebut dikenal dengan performa konsisten dan gaya bermain yang berbeda satu sama lain.
“Menurut kami grup kami lebih kuat dan kedua tim punya gaya berbeda, tapi semua juga adalah gim yang sulit. Khusus di laga kemarin (melawan Dewa United),” ungkap Gama.
Tak hanya memuji klub yang dilawan, Gama juga membandingkan perkembangan sepak bola Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menurutnya, Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas permainan, terutama dari sisi individu dan taktik tim.
“Saya sudah bekerja lama di Thailand dan ini kali pertama kami stay lama di negara lain. Dan kami merasa untuk bisa berkembang butuh untuk penunjang seperti fasilitas lain,” sambung Alexandre Gama.
Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur untuk mendukung kemajuan sepak bola nasional. Menurutnya, kehadiran pemain Indonesia di klub luar negeri menjadi indikator kuat bahwa sepak bola Tanah Air sedang menuju arah yang positif.
“Kami bisa lihat timnas berkembang dengan banyaknya pemain yang abroad. Ini penting karena kami bisa contohkan bagaimana Asnawi berkembang di tim demi negaranya,” tambahnya.
Alexandre Gama juga menyatakan kekagumannya terhadap potensi generasi muda Indonesia, serta mengapresiasi semangat dan profesionalisme yang ditunjukkan klub-klub lokal selama kompetisi berlangsung.
“Kami juga melihat bagaimana generasi muda, kami senang berada disini dan kami bekerja dengan baik disini setelah lama berada di Thailand. Kami lawan dua tim terbaik di Indonesia, saya harap para klub bisa berinvestasi lebih untuk masa depan,” pungkasnya.