Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Ada 65 Juta UMKM di Indonesia, Hanya 16 Persen yang Tembus Pasar Ekspor

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kondisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Meski saat ini ada 65 juta UMKM di Indonesia, namun hanya 16 persen di antaranya yang mampu menembus pasar ekspor.

"Kurang lebih ada 65 juta UMKM yang ada di Indonesia. Nah tapi memang untuk ekspornya justru hanya 16%," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kamis (21/8/2025).

Rosan menjelaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi besar terhadap lapangan kerja.

Berdasarkan data, sektor UMKM telah menyerap 97 persen tenaga kerja atau setara dengan 117 juta orang di seluruh Indonesia.

"UMKM itu penyerapan tenaga kerjanya itu kurang lebih 97% atau 117 juta, 117 juta. Kemudian peran terhadap ekonomi kita atau PDB kita itu mencapai 61%," tambahnya.

Pemerintah disebut terus memperkuat ekosistem UMKM melalui pembiayaan, pendampingan, serta perluasan akses ke pasar internasional.

Rosan menegaskan pentingnya peningkatan kualitas produk dan keberlanjutan usaha agar UMKM bisa bersaing di tingkat global.

"Ini menjadi PR kita bersama karena angka-angka statistik itu, itu mencerminkan apa? Kembali lagi ya, UMKM ini adalah tulang punggung perekonomian kita," ucapnya.

Lebih lanjut, Rosan menyatakan bahwa jumlah UMKM idealnya justru berkurang, bukan bertambah. Alasannya, pelaku usaha diharapkan mampu naik kelas menjadi perusahaan berskala besar sehingga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

"Jumlah UMKM kita 65 juta. Kenapa saya ingin ini berkurang? Ya kan mereka harus naik kelas, masa UMKM terus," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement