Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Gempa Dahsyat Poso 6,0 SR: Puluhan Rumah Rusak, 32 Warga Luka-luka

Gempa Dahsyat Poso 6,0 SR: Puluhan Rumah Rusak, 32 Warga Luka-luka
Gempa Dahsyat Poso 6,0 SR: Puluhan Rumah Rusak, 32 Warga Luka-luka.

PEWARTA.CO.ID — Getaran keras mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025) dini hari.

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,0 itu menimbulkan kepanikan warga sekaligus meninggalkan jejak kerusakan yang cukup parah.

Hingga siang hari, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan puluhan warga mengalami luka-luka, sementara puluhan bangunan hancur.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa total korban luka mencapai 32 orang.

“Dari jumlah tersebut, 16 orang dirujuk ke RSUD Poso, termasuk dua orang dalam kondisi kritis. Enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, sementara sepuluh orang lainnya mengalami luka ringan. Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan korban meninggal dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Puluhan rumah dan fasilitas rusak

BNPB mencatat sejumlah kerusakan bangunan akibat guncangan gempa. Sebanyak 4 rumah rusak berat, 33 rumah rusak ringan, 1 gedung sekolah dasar (SDN 1 Tangkura), serta 3 rumah ibadah turut terdampak. Tiga fasilitas keagamaan yang dilaporkan rusak adalah Gereja Jemaat Elim Desa Masani, Gereja Gloria, dan GPDL Mahnaim.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso bersama aparat setempat masih terus melakukan pendataan di desa-desa yang terkena dampak. Beberapa wilayah terdampak yang telah teridentifikasi antara lain Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, Lape, dan Bega.

Hingga kini, kebutuhan mendesak yang diidentifikasi mencakup tenda, terpal, lampu penerangan darurat, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung penanganan di lapangan.

Baca juga: Kemensos Gerak Cepat Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Poso, Ratusan Warga Terdampak

Tim darurat diterjunkan

Menindaklanjuti bencana ini, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan pengiriman tim khusus dari Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD), Kedeputian Penanganan Darurat.

Tim tersebut ditugaskan untuk memberikan pendampingan teknis, melakukan monitoring, kaji cepat di lapangan, hingga mendukung pengelolaan posko darurat.

BNPB juga memastikan koordinasi dengan BPBD Poso akan terus diperkuat untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan warga terdampak.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun otoritas terkait.

Gempa dipicu aktivitas sesar Tokararu

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporan awal menyebut gempa Poso memiliki magnitudo 6,0, kemudian diperbarui menjadi 5,8. Episenter gempa berada di laut, sekitar 12 km utara Kota Poso, dengan kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tokararu. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki pergerakan naik (thrust fault),” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement