Google Bantah Isu Peretasan 2,5 Miliar Akun Gmail, Tapi Pengguna Tetap Diminta Ganti Password
![]() |
Google Bantah Isu Peretasan 2,5 Miliar Akun Gmail, Tapi Pengguna Tetap Diminta Ganti Password. |
PEWARTA.CO.ID — Jagat maya sempat digemparkan pekan lalu dengan klaim bahwa 2,5 miliar akun Gmail terancam diretas akibat kebocoran data dari salah satu database Salesforce milik Google.
Pesan berantai yang beredar bahkan meminta pengguna segera mengganti kata sandi (Password) mereka.
Informasi tersebut menimbulkan kekhawatiran besar lantaran disebut-sebut telah memicu serangan phishing hingga penipuan lewat telepon (vishing).
Menurut laporan Newsweek, Google Threat Intelligence Group (GTIG) mencatat modus ini berkontribusi pada 37 persen kasus pengambilalihan akun yang berhasil di berbagai platform Google.
Namun, pada Senin (1/9/2025), Google secara tegas membantah adanya peretasan besar-besaran yang menyerang Gmail.
Raksasa teknologi itu menyebut kabar tersebut tidak benar dan menegaskan pihaknya tidak pernah mengirimkan peringatan massal ke pengguna.
“Kami ingin meyakinkan pengguna kami bahwa perlindungan Gmail kuat dan efektif. Beberapa klaim yang tidak akurat telah muncul baru-baru ini, yang secara keliru menyatakan bahwa kami telah mengeluarkan peringatan luas kepada semua pengguna Gmail tentang masalah keamanan Gmail yang serius. Ini sepenuhnya salah,” tulis Google dalam blog resminya.
Dalam unggahan itu, Google menegaskan sistem keamanan Gmail mampu menangkal lebih dari 99,9 persen upaya phishing maupun malware sebelum sampai ke pengguna.
Perusahaan juga mengingatkan agar informasi seputar keamanan siber tetap disampaikan secara akurat dan faktual.
Sebagai langkah pencegahan tambahan, Google menyarankan pengguna untuk membuat kata sandi yang kuat dan mempertimbangkan penggunaan fitur Kunci Sandi (Passkey) sebagai opsi keamanan yang lebih modern.