Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Ormas Dayak Desak Polda Kalbar Tangkap Riezky Kabah karena Unggahan yang Dianggap Menghina

Ormas Dayak Desak Polda Kalbar Tangkap Riezky Kabah karena Unggahan yang Dianggap Menghina
Ormas Dayak Desak Polda Kalbar Tangkap Riezky Kabah karena Unggahan yang Dianggap Menghina

PEWARTA.CO.ID — Perwakilan Ormas Dayak mendatangi Markas Polda Kalimantan Barat pada Kamis (18/9/2025), untuk menagih perkembangan laporan dugaan penghinaan terhadap suku Dayak yang ditujukan kepada pemilik akun TikTok Riezky Kabah (@Riezkykabah).

Konten yang menjadi bahan laporan disebut-sebut melecehkan dan menuduh suku Dayak sebagai penganut praktik ilmu hitam.

Kedatangan rombongan dari Ormas Dayak itu merupakan tindak lanjut dari laporan awal yang telah disampaikan ke Polda Kalbar pada 9 September 2025 lalu.

Dalam pertemuan dengan pihak kepolisian, para pemimpin ormas meminta kejelasan proses hukum dan tindakan nyata agar kasus tidak berlarut dan memicu ketegangan sosial.

“Kami ingin kejelasan kasus ini seperti apa. Kami minta Polda segera menindaklanjuti dan menangkap pelaku yang menghina suku Dayak,” ujar Iyen usai pertemuan di Mapolda Kalbar, dikutip dari RRI.co.id, Jumat (19/9/2025).

Dalam pernyataannya, Iyen menekankan bahwa penghinaan terhadap identitas suku komunitas bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan dapat menimbulkan luka kolektif dan ancaman bagi ketenteraman masyarakat.

Oleh karena itu, menurutnya, penanganan yang cepat dan transparan dari aparat penegak hukum menjadi sangat penting.

Situasi di lapangan, menurut Wakil Ketua Umum Ormas Mangkok Merah, Serva, disebut semakin memanas akibat viralnya konten tersebut di media sosial. Serva memperingatkan agar kepolisian bekerja cepat untuk menghindari meluasnya keresahan dan potensi konflik antarkelompok.

“Kalau tidak segera ditangkap, kami yang akan tangkap," kata Serva.

Ancaman tindakan langsung dari pihak ormas menyoroti kerapuhan situasi ketika ujaran yang dianggap menghina tersebar luas di platform digital.

Para tokoh ormas menuntut agar aparat dapat menegakkan hukum secara tegas supaya pesan jelas bahwa penghinaan terhadap suku atau kelompok etnis tidak dapat ditolerir.

Hingga laporan ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Polda Kalbar yang menjelaskan langkah apa saja yang sudah diambil setelah pertemuan tersebut.

Sumber internal kepolisian yang dikonfirmasi menyatakan proses penyelidikan sedang berlangsung, namun belum dapat dikonfirmasi langkah penyidikan maupun apakah status tersangka sudah ditetapkan.

Para pengurus ormas juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian pengguna media sosial dalam menyampaikan pendapat.

Mereka meminta masyarakat agar tidak terpancing emosi, tetapi juga menegaskan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh dipakai untuk merendahkan martabat kelompok tertentu.

Sejumlah pengamat masyarakat setempat juga menyarankan agar penyelesaian dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku dan disertai upaya mediasi untuk meredam ketegangan.

Ormas Dayak menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus dan menuntut agar proses hukum berjalan transparan. Mereka juga mengancam akan menggalang aksi lanjutan jika penyelesaian dianggap lambat atau tidak memuaskan.

Sementara itu, aparat kepolisian diharapkan dapat memberikan keterbukaan informasi sekecil apa pun yang relevan kepada publik untuk menenangkan suasana dan mencegah spekulasi.

Pihak kepolisian juga diimbau menegakkan hukum sesuai prosedur agar asas keadilan tetap terpenuhi bagi semua pihak.

ormas188

Advertisement
Advertisement
Advertisement