Ratusan Siswa Keracunan Program MBG, Bareskrim Ikut Bantu Penyelidikan
![]() |
Insiden keracunan MBG terjadi di berbagai wilayah. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Kasus dugaan keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi perhatian publik. Ratusan siswa dari tingkat SD hingga SMK di Kabupaten Bandung Barat dilaporkan jatuh sakit usai menyantap makanan dalam program tersebut.
Hingga Rabu (24/9/2025), jumlah korban mencapai 369 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 112 siswa masih menjalani perawatan medis, sementara 257 lainnya telah dinyatakan membaik.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menegaskan bahwa penanganan utama berada di tangan Polda dan polres setempat. Namun, Bareskrim ikut turun tangan memberikan asistensi agar proses penyelidikan berjalan transparan dan tuntas.
“Untuk MBG yang keracunan itu ditangani oleh polda dan polres setempat. Kami melakukan asistensi agar penanganannya bisa menemukan fakta dan memastikan aspek keamanan pangan diperhatikan,” ujar Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helfi Assegaf di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Helfi menambahkan, asistensi ini tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga menyangkut keamanan pangan secara menyeluruh.
“Bagaimana menjaga makanan mulai dari hulu sampai hilir akan menjadi perhatian. Nantinya, hasil asistensi ini bermuara pada rekomendasi kepada pemerintah dan penyelenggara MBG,” jelasnya.
Data terbaru korban
Berdasarkan laporan Polda Jawa Barat, jumlah korban terus bertambah. Dari total 369 korban, 112 di antaranya masih dirawat intensif di beberapa fasilitas kesehatan. Berikut rinciannya:
- 2 orang di Poned Puskesmas Cipongkor
- 15 orang di Posko Kecamatan Cipongkor
- 29 orang di RSUD Cililin
- 44 orang di RS Permata
- 22 orang di RSIA Anugrah
Selain itu, 116 siswa sempat mendapatkan penanganan darurat di Puskesmas Cipongkor, sementara 252 orang lainnya ditangani di Posko Kecamatan Cipongkor.
Polda Jabar lakukan proses penyelidikan
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menegaskan pihaknya masih mendalami sumber makanan yang diduga memicu keracunan massal ini.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Fokus utama saat ini adalah penanganan medis korban,” kata Hendra.
Kasus ini kini menjadi sorotan nasional. Publik menantikan langkah tegas pemerintah dan aparat untuk memastikan kejadian serupa tidak kembali terulang dalam program MBG di masa mendatang.