Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Dua Mantan Pemain Timnas Indonesia Kompak Dukung Park Hang-seo Jadi Pelatih Garuda

Dua Mantan Pemain Timnas Indonesia Kompak Dukung Park Hang-seo Jadi Pelatih Garuda
Nama Park Hang-seo mendadak dapat dukungan dari eks timnas untuk menukangi skuad Indonesia pasca dipecatnya Patrick Kluivert.

PEWARTA.CO.ID — Dua mantan pemain Timnas Indonesia, Hamka Hamzah dan Supriyono Prima, kompak menyebut Park Hang-seo sebagai sosok ideal untuk menangani Skuad Garuda.

Menurut keduanya, pelatih asal Korea Selatan itu memiliki rekam jejak luar biasa di kancah Asia dan dinilai mampu membangun fondasi kuat bagi Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kelompok usia muda.

Hamka Hamzah menyampaikan pendapatnya saat diwawancarai melalui kanal YouTube JMTV. Ia menilai, meski Shin Tae-yong (pelatih timnas Indonesia sebelum Patrick Kluivert) sudah memberikan kontribusi besar bagi Timnas, sosok Park Hang-seo juga memiliki karakter dan filosofi yang sejalan.

“Park Hang-seo (saat ditanya siapa pelatih yang cocok melatih Timnas Indonesia). Kalau untuk kembalikan coach Shin Tae-yong kita harus berpikir bahwa kasian jika dia gagal. Tipikal Park Hang-seo ini hampir sama dengan Shin Tae-yong. Tapi, Park belum pernah melatih Indonesia meski sempat digembar-gemborkan untuk menggantikan Shin Tae-yong,” ujar Hamka Hamzah, dikutip dari YouTube JMTV, Senin (27/10/2025).

Sementara itu, Supriyono Prima juga menilai Park Hang-seo punya visi besar terhadap pengembangan sepak bola jangka panjang.

“Etos kerja, pembangunan Youth Development lebih bersinergi untuk timnas lebih kokoh,” ungkap Supriyono Prima saat menjelaskan alasannya memilih Park Hang-seo.

Jejak sukses Park Hang-seo bersama Vietnam

Nama Park Hang-seo bukanlah sosok asing di kancah sepak bola Asia Tenggara. Selama lebih dari lima tahun (2017–2023) menukangi Timnas Vietnam, Park sukses mengangkat prestasi tim berjuluk Golden Star Warriors ke level tertinggi sepanjang sejarah mereka.

Di bawah asuhannya, Vietnam mampu menembus perempat final Piala Asia 2019 dan melaju hingga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia — pencapaian yang belum pernah mereka raih sebelumnya.

Tak hanya di level senior, Park juga berhasil menorehkan tinta emas bersama Timnas U-23 Vietnam. Ia membawa tim tersebut menembus final Piala Asia U-23 2018, semifinal Asian Games 2018, serta dua kali meraih medali emas SEA Games pada 2021 dan 2023.

Prestasi tersebut membuat publik menilai Park sebagai salah satu pelatih tersukses di Asia Tenggara dalam satu dekade terakhir.

Namun, peluang Park Hang-seo untuk melatih Indonesia disebut masih tipis. Ia diketahui sudah menetap di Vietnam dan bahkan mendirikan akademi sepak bola di sana. Banyak pihak menilai pelatih berusia 66 tahun itu masih memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan negeri Golden Star.

Kursi pelatih Timnas Indonesia masih kosong

Di sisi lain, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan belum akan terburu-buru menentukan sosok pengganti Patrick Kluivert yang baru saja dipecat usai gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ia menyebut federasi akan lebih dulu melakukan konsolidasi internal bersama Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers.

“Saya rasa kita (PSSI) enggak terburu-buru menunjuk kepelatihan. Kita memang ada ranking 100 target, nanti kita bedah. Maret tahun depan kita mesti apa, Juni mesti apa, September-Oktober-November kalau tidak salah FIFA Matchday-nya nempel,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers, Jumat (24/10/2025).

Pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa proses penunjukan pelatih baru masih akan memakan waktu. Fokus utama PSSI saat ini adalah mengevaluasi performa tim nasional sekaligus menyiapkan peta jalan pengembangan jangka panjang agar Timnas Indonesia tetap kompetitif di level internasional.

Meskipun begitu, dukungan dua mantan pemain Timnas Indonesia terhadap Park Hang-seo menunjukkan bahwa publik sepak bola Tanah Air masih menaruh harapan besar pada pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Sosok Park dinilai mampu membawa semangat baru bagi Skuad Garuda dan mengulang kesuksesannya seperti saat menangani Vietnam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement