Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Greg Nwokolo Jagokan Thomas Doll Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya

Greg Nwokolo Jagokan Thomas Doll Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
Thomas Doll dojadokan jadi pelatih Timnas Indonesia. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Nama Thomas Doll kembali mencuat dalam perbincangan publik sepak bola Tanah Air. Mantan pelatih Persija Jakarta itu disebut-sebut berpeluang menjadi juru taktik baru Timnas Indonesia setelah mendapat dukungan dari mantan pemain nasional, Greg Nwokolo.

Greg secara terbuka mengungkapkan keyakinannya bahwa Thomas Doll merupakan sosok ideal untuk menangani skuad Garuda. Ia menilai, karakter kuat dan pengalaman panjang pelatih asal Jerman itu sangat dibutuhkan untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

“Saya akan pilih Thomas Doll (sebagai pelatih Timnas Indonesia selanjutnya). Saya melihat ketika dia melatih, dia merupakan pelatih besar dan bukan pelatih biasa. Kita bicara tim nasional, kita di sini untuk Indonesia bukan karena kita banyak pemain keturunan dari Belanda, kita ambil pelatih dari Belanda,” kata Greg, dikutip dari kanal YouTube JMTV, Senin (27/10/2025).

Menurut Greg, Thomas Doll memiliki kapasitas luar biasa dan mampu membangun mental juang pemain muda. Meski begitu, ia menegaskan, jika bukan Doll, maka pelatih baru Timnas setidaknya harus memiliki karakter kepemimpinan yang sama kuat.

“Sebenarnya pelatih Timnas Indonesia tidak harus Thomas Doll. Tapi, kalau harus mencari nama lain, saya harap pelatihnya yang seperti dia,” lanjutnya.

Thomas Doll dikenal memiliki rekam jejak panjang di dunia kepelatihan, baik di Eropa maupun Asia. Ia pernah menukangi sejumlah klub besar seperti Hamburg SV, Borussia Dortmund, Ferencvaros, hingga APOEL Nicosia.

Bersama Hamburg SV, Doll sukses mempersembahkan Piala Intertoto 2005, sementara saat melatih Borussia Dortmund, ia membawa klub raksasa Jerman itu menembus final DFB Pokal 2008–2009.

Tak hanya di Eropa, Thomas Doll juga memiliki pengalaman melatih di Timur Tengah bersama Al Hilal (Arab Saudi) dan di Indonesia bersama Persija Jakarta.

Selama menukangi Persija, Doll dikenal berani memberi kepercayaan kepada pemain muda lokal. Di bawah arahannya, Macan Kemayoran berhasil finis sebagai runner-up Liga 1 2022–2023, sebuah pencapaian yang dianggap menghidupkan kembali semangat tim ibu kota.

Dengan catatan prestasi tersebut, tak sedikit pengamat sepak bola nasional yang menilai Doll punya modal besar untuk menukangi Timnas Indonesia bila diberi kesempatan.

Selain menjagokan Thomas Doll, Greg Nwokolo juga menyoroti tren PSSI yang kerap menunjuk pelatih asal Belanda untuk menangani tim nasional. Ia menilai pendekatan tersebut tak selalu cocok dengan karakter pemain Indonesia.

“Ada baiknya jangan ambil pelatih dari Belanda. Jika Anda bertanya ke saya soal karakter pelatih, saya setuju dengan pernyataan Hamka Hamzah. Banyak orang ingin Shin Tae-yong balik. Tapi, kalau Shin Tae-yong kembali, kita balik lagi dari 0. Kita tidak memiliki waktu untuk memulai dari 0 lagi,” tutup Greg Nwokolo.

Pernyataan Greg ini sekaligus menegaskan pentingnya kesinambungan dalam pembangunan tim nasional. Ia menilai, Indonesia membutuhkan pelatih yang mampu menjaga progres dan mentalitas pemain, bukan justru memulai segalanya dari awal setiap kali berganti pelatih.

Dengan segudang pengalaman yang dimiliki Thomas Doll di berbagai level kompetisi, tak sedikit publik sepak bola nasional kini penasaran: apakah PSSI benar-benar akan mempertimbangkan nama pelatih asal Jerman tersebut sebagai calon pelatih Timnas Indonesia selanjutnya?

Advertisement
Advertisement
Advertisement