Waduh! Pedagang Bawang di Nganjuk Tertipu Rp1,5 M demi Anak Jadi PNS
![]() |
| Waduh! Pedagang Bawang di Nganjuk Tertipu Rp1,5 M demi Anak Jadi PNS |
PEWARTA.CO.ID — Seorang pedagang bawang di Nganjuk, Jawa Timur, bernama Sunarti, mengalami kerugian fantastis hingga Rp1,5 miliar setelah ditipu oleh seseorang yang mengaku mampu membantu anaknya lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kisah ironis ini menjadi viral di media sosial usai diunggah akun Instagram jatim-trending.
Dalam unggahan itu disebutkan, pelaku bernama Nanang Dwi Ika Prasetya berhasil memperdaya Sunarti dengan janji manis bisa meloloskan sang anak dalam tes CPNS.
Namun, harapan itu berubah jadi mimpi buruk. Bukannya menjadi abdi negara, anak Sunarti justru gagal total, sementara uang miliaran rupiah yang sudah diserahkan raib tanpa hasil.
Menurut informasi yang dihimpun, awalnya Nanang menawarkan bantuan agar anak Sunarti bisa diterima sebagai sekretaris desa (sekdes). Sunarti yang percaya pada janji tersebut kemudian menyetorkan uang dalam jumlah besar secara bertahap.
Namun setelah dinyatakan gagal dalam seleksi sekdes, Nanang kembali berulah dengan menawarkan janji baru. Kali ini, ia mengaku mampu memasukkan anak Sunarti menjadi pegawai di bidang perpajakan dengan status PNS.
Sayangnya, janji itu juga tak pernah terbukti.
Kuasa hukum Sunarti, Wahyu Priyo Jatmiko, mengungkapkan bahwa seluruh uang yang diberikan kliennya diserahkan dalam beberapa tahap kepada pelaku.
“Jadi anak korban ini dua kali gagal dijanjikan pekerjaan oleh pelaku yang sama. Yang pertama dijanjikan jadi Sekretaris Desa dan kedua PNS perpajakan, dan gagal semua,” ujar Jatmiko.
Berdasarkan keterangan Jatmiko, total uang yang diberikan mencapai Rp1,5 miliar. Nilai itu merupakan hasil jerih payah Sunarti sebagai pedagang bawang selama bertahun-tahun.
Kini, setelah merasa tertipu, Sunarti melapor kepada pihak berwenang dan berharap kasus ini bisa diproses secara hukum agar pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menelusuri keberadaan Nanang Dwi Ika Prasetya, yang disebut telah kabur setelah membawa uang milik korban.
