Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Angin Kencang Terjang Yogyakarta dan Magelang, Ratusan Rumah Rusak

Angin Kencang Terjang Yogyakarta dan Magelang, Ratusan Rumah Rusak
Angin Kencang Terjang Yogyakarta dan Magelang, Ratusan Rumah Rusak

PEWARTA.CO.ID — Cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Angin kencang menerjang Kabupaten Magelang hingga Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, mengakibatkan ratusan rumah warga rusak serta pohon-pohon tumbang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa peristiwa angin kencang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Salaman, yakni Desa Ngampeldento, Purwosari, serta Banjarharjo, dan juga Desa Sutopati di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

"Sedikitnya 136 rumah mengalami kerusakan ringan dan satu fasilitas pendidikan turut terdampak. Saat ini, situasi telah kembali kondusif," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Minggu (2/11/2025).

Tak hanya Magelang, angin kencang juga melanda Kabupaten Sleman, DIY, pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Sejumlah pohon besar dilaporkan tumbang hingga menimpa atap rumah warga di beberapa kecamatan.

"Lokasi terdampak meliputi Kecamatan Ngaglik, Minggir, Gamping, dan Berbah. Sebanyak sebelas rumah mengalami kerusakan di bagian atap. BPBD segera melakukan penanganan darurat, termasuk pembersihan pohon tumbang yang menimpa rumah warga," ungkapnya.

Sehari setelah kejadian di Sleman, angin kencang kembali dirasakan oleh warga Gunung Kidul, DIY. Kejadian berlangsung pada Sabtu (1/11/2025) pukul 13.00 WIB di wilayah Desa Gading, Kepanewon Playen.

Akibatnya, beberapa rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan dan fasilitas umum turut terdampak.

"Atas kejadian ini, lima unit rumah dan satu fasilitas umum terdampak. BPBD bersama tim gabungan segera melakukan penanganan sesaat setelah kejadian," tuturnya.

BNPB mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terutama memasuki musim hujan yang rentan memicu angin kencang dan bencana hidrometeorologi lainnya.

"Salah satunya melalui langkah mitigasi sederhana, seperti memangkas dahan pohon yang rimbun, memperkuat atap dan struktur rumah, membersihkan saluran air agar tidak tersumbat, serta memantau prakiraan cuaca dari lembaga terkait," pungkas Abdul Muhari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement