Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

AS Bakal Uji Coba Nuklir, Rusia Tunggu Penjelasan Trump

AS Bakal Uji Coba Nuklir, Rusia Tunggu Penjelasan Trump
AS Bakal Uji Coba Nuklir, Rusia Tunggu Penjelasan Trump

PEWARTA.CO.ID — Ketegangan geopolitik kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana dimulainya uji coba nuklir baru.

Pemerintah Rusia menegaskan masih menunggu kejelasan lebih lanjut terkait pernyataan pemimpin Negeri Paman Sam tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Selasa (4/11/2025), sebagaimana dilaporkan kantor berita TASS.

Rusia bantah ikut lakukan uji coba

Menurut Peskov, hingga kini Rusia maupun China tidak melakukan uji coba senjata nuklir seperti yang disampaikan Trump dalam pidatonya. Presiden AS itu sebelumnya menyebut bahwa negaranya tidak boleh tertinggal dalam hal persenjataan nuklir.

"Kita semua masih harus mendapatkan semacam klarifikasi dari pihak Amerika karena baik Rusia maupun China belum melanjutkan uji coba nuklir," kata Peskov kepada televisi RT dalam komentar yang dikutip oleh TASS.

Ia juga menambahkan bahwa Kremlin belum dapat memastikan maksud sebenarnya dari pernyataan Trump.

"Saat ini, kami belum bisa mengatakan apa sebenarnya yang dimaksud presiden AS."

Rusia dan China klaim tetap patuh perjanjian nuklir

Peskov menegaskan Rusia tetap mematuhi ketentuan dalam Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty/CTBT). Ia juga menyebut bahwa Moskow tidak mengetahui adanya uji coba nuklir oleh negara lain, sehingga pernyataan Trump dianggap membingungkan.

Mengutip Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berkali-kali menegaskan bahwa Moskow hanya akan kembali melakukan uji coba nuklir jika ada negara lain yang memulainya lebih dulu.

Sebagai catatan sejarah, Rusia pasca-Soviet belum pernah kembali melakukan uji coba nuklir. Uni Soviet terakhir kali menjalankan uji coba pada 1990, Amerika Serikat pada 1992, dan Tiongkok pada 1996.

AS fokus pada “Uji Sistem” tanpa ledakan nuklir

Dalam pernyataan terpisah kepada wartawan pada Jumat lalu, Trump kembali menegaskan niat AS untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir. Namun, ia tidak merinci apakah itu akan melibatkan uji coba bawah tanah seperti era Perang Dingin.

Menteri Energi AS Chris Wright kemudian memberikan klarifikasi pada Minggu, bahwa uji coba yang diperintahkan tersebut tidak melibatkan ledakan nuklir aktif.

Menurut Wright, pengujian yang akan dilakukan adalah “uji coba sistem”, yaitu mengevaluasi seluruh komponen senjata nuklir selain hulu ledak untuk memastikan semua struktur pendukungnya tetap berfungsi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement