Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Gus Ipul Beberkan Alasan Ada Pihak Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Gus Ipul Beberkan Alasan Ada Pihak Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Gus Ipul Beberkan Alasan Ada Pihak Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

PEWARTA.CO.ID — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memaparkan alasan di balik penolakan sejumlah kelompok masyarakat terhadap pengusulan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional.

Menurutnya, sebagian masyarakat masih menyoroti catatan sejarah pada masa kepemimpinan Soeharto yang dinilai penuh pelanggaran.

“(Alasan penolakan) Salah satunya adalah karena mereka menganggap Presiden Soeharto tidak layak untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional karena berbagai pelanggaran masa lalu,” ujar Gus Ipul, Minggu (2/11/2025).

Meski menuai kritik, Gus Ipul memastikan bahwa seluruh masukan publik telah didengar dan dipertimbangkan. Tim pengkaji juga telah menelaah seluruh catatan keberatan tersebut.

“Keberatan-keberatan itu dipelajari, tetapi karena sudah memenuhi syarat formal, maka Presiden Soeharto tetap kita usulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan tidak dilakukan sembarangan. Akademisi, sejarawan, dan tokoh agama turut dilibatkan dalam proses telaah mendalam terkait rekam jejak dan kontribusi tokoh-tokoh yang diusulkan.

"Kami sangat menghormati dan menghargai itu, dan tentu keputusan yang kita ambil juga mempertimbangkan berbagai pendapat yang berbeda-beda," ungkapnya.

40 nama diusulkan jadi pahlawan nasional

Gus Ipul sebelumnya telah menyerahkan daftar usulan pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon.

"Ada 40 nama yang kami usulkan, yang telah dianggap memenuhi syarat," kata Gus Ipul saat berada di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Walau tidak menyebut seluruh nama, ia menjelaskan bahwa daftar tersebut merupakan kombinasi tokoh yang sudah lama diusulkan dan tokoh baru.

“Di antaranya adalah Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, Marsinah, serta beberapa tokoh lain, seperti Kiai Kholil Bangkalan dan Kiai Bisri Syansuri, dan juga ada ulama-ulama lainnya,” jelasnya.

“Semuanya alhamdulillah hari ini bisa saya serahkan secara langsung kepada Pak Fadli Zon,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement