Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

M Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila Resmi Jadi Duta Wisata Lhokseumawe 2025, Siap Angkat Citra Daerah ke Level Nasional

M Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila Resmi Jadi Duta Wisata Lhokseumawe 2025, Siap Angkat Citra Daerah ke Level Nasional
M Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila Resmi Jadi Duta Wisata Lhokseumawe 2025, Siap Angkat Citra Daerah ke Level Nasional

PEWARTA.CO.ID — Kota Lhokseumawe kembali memiliki dua wajah baru yang akan membawa semangat pariwisata dan budaya daerah ke tingkat yang lebih tinggi.

Muhammad Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila resmi dinobatkan sebagai Duta Wisata Kota Lhokseumawe Tahun 2025 dalam seremoni yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota, Kamis (6/11/2025).

Prosesi penobatan berlangsung khidmat dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, beserta Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe, Yulinda Sayuti.

Keduanya secara simbolis memasangkan selempang Agam Inong kepada Ikram dan Rizkya, disaksikan Pelaksana Harian Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), Romi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Sayuti Abubakar menekankan pentingnya peran Duta Wisata sebagai representasi citra daerah. Ia bahkan sempat menguji langsung kemampuan kedua duta baru tersebut dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya Lhokseumawe.

“Agam dan Inong adalah wajah Lhokseumawe. Tunjukkan kepribadian yang santun, cerdas, dan berkarakter, serta jadilah duta yang mampu memperkenalkan Lhokseumawe sebagai kota yang berdaya saing, berbudaya, dan berwawasan luas,” ujar Sayuti Abubakar.

Ia menegaskan bahwa keberadaan Duta Wisata bukan sekadar simbol seremonial, tetapi merupakan bagian dari strategi membangun daya tarik wisata sekaligus memperkuat citra positif kota di mata publik.

Sementara itu, Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Lhokseumawe, Yulinda Sayuti, menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya dua figur muda inspiratif tersebut. Ia berharap agar keduanya dapat menonjolkan identitas budaya Lhokseumawe dalam setiap penampilan.

Menurut Yulinda, pengenalan budaya lokal harus melekat dalam diri setiap Duta Wisata agar nilai-nilai kearifan daerah tidak luntur di tengah arus modernisasi.

Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan motif khas Lhokseumawe, yaitu “Dheun Bungoeng Sagoe”, sebagai elemen dalam busana maupun atribut promosi wisata. Hal itu, kata dia, akan memperkuat branding pariwisata daerah di tingkat provinsi hingga nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Plh Kadisporapar Kota Lhokseumawe, Romi, menjelaskan bahwa pemilihan Duta Wisata tahun ini merupakan lanjutan dari program pembinaan generasi muda yang telah berjalan konsisten setiap tahun.

Program ini menjadi wadah untuk mengasah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan wawasan kebudayaan bagi anak muda Lhokseumawe.

“Keduanya akan mewakili Kota Lhokseumawe dalam ajang Pemilihan Agam Inong Aceh Tahun 2025. Kami berharap mereka mampu membawa semangat positif serta memperkenalkan potensi wisata dan budaya Lhokseumawe di kancah yang lebih luas,” ujarnya.

Romi menambahkan bahwa ajang seperti ini bukan hanya ajang prestise, tetapi juga kesempatan bagi generasi muda untuk mengambil bagian dalam pengembangan sektor pariwisata secara nyata dan berkelanjutan.

Sosok inspiratif dari Kampus Malikussaleh

Baik Muhammad Ikram Mullah maupun Puan Rizkya Akila dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dari Universitas Malikussaleh. Ikram merupakan lulusan Program Studi Psikologi, sementara Rizkya masih menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran universitas yang sama.

Keduanya aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, dan kampanye budaya lokal. Hal itu menjadi salah satu alasan keduanya dianggap layak mewakili semangat muda dan cerminan karakter masyarakat Lhokseumawe yang santun, cerdas, dan berwawasan luas.

Pemerintah tegaskan komitmen dukung generasi muda

Melalui pengukuhan ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe menegaskan komitmennya untuk terus mendukung partisipasi generasi muda dalam pengembangan pariwisata dan pelestarian kebudayaan.

Program pembinaan Duta Wisata disebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya saing daerah di sektor pariwisata. Selain memperkenalkan destinasi lokal, Duta Wisata juga diharapkan menjadi agen perubahan sosial yang mendorong masyarakat mencintai dan menjaga warisan budaya Lhokseumawe.

Dengan semangat muda dan komitmen yang kuat, M Ikram Mullah dan Puan Rizkya Akila diharapkan mampu membawa nama Lhokseumawe ke panggung yang lebih luas, sekaligus memperkuat citra kota sebagai destinasi wisata yang berbudaya dan berdaya saing tinggi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement