Tiga Kali Selamat dari Longsor, Kisah Haru Toto Mutohar Guncang Banjarnegara
![]() |
| Tiga kali selamat dari longsor, kisah haru Toto Mutohar guncang Banjarnegara. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Di balik duka mendalam akibat longsor besar yang menelan puluhan korban jiwa di Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025), muncul kisah mengharukan dari seorang penyintas yang telah tiga kali berhadapan dengan maut dalam peristiwa serupa.
Ia adalah Toto Mutohar, pensiunan penyuluh pertanian dari Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum.
Toto menjadi saksi hidup rangkaian bencana tanah longsor yang menghantam wilayahnya selama hampir 50 tahun.
Meski banyak warga kehilangan keluarga dan rumah, ia kembali selamat dari bencana besar yang memutus harapan banyak orang.
Pada hari kejadian, Toto sedang bekerja di ladang yang berada tidak jauh dari tebing bukit yang kemudian ambruk.
Merasa lelah dan lapar setelah bekerja sejak pagi, ia memutuskan pulang lebih awal. Keputusan sederhana itu menjadi penyelamat nyawanya.
Setibanya di rumah, salah satu kerabat datang dengan wajah panik dan memberi tahu bahwa longsor dahsyat baru saja terjadi di bagian atas desa.
Tanpa menunda, Toto menghidupkan motor tuanya dan menuju lokasi untuk membantu warga.
Sesampainya di tempat kejadian, ia melihat rumah-rumah warga telah hilang tertimbun lumpur dan batu.
Teriakan meminta tolong menggema di antara puing-puing.
Toto bergerak cepat mengevakuasi warga yang selamat ke tempat aman.
Rumahnya pun kini berubah menjadi posko relawan.
Dalam kisahnya, Toto menyebut peristiwa longsor 2025 bukan yang pertama ia alami.
Ia mengingat tragedi Sabtu Pon tahun 1972, ketika banjir lumpur menerjang pemukiman menjelang tengah malam.
Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan yang ditimbulkan sangat besar dan membekas dalam ingatan warga.
Peristiwa kedua terjadi pada 2017, ketika longsor merusak dua hektare lahan pertanian.
Meski tidak sebesar longsor tahun ini, peristiwa itu tetap menyisakan trauma mendalam.
Kini, pada 2025, Toto kembali menyaksikan bagaimana bencana memporak-porandakan desanya.
Tiga kali selamat dari tragedi serupa menjadikannya simbol keteguhan sekaligus pengingat pentingnya mitigasi bencana yang berkelanjutan, terutama bagi daerah rawan seperti Banjarnegara.
Kisah Toto Mutohar bukan sekadar cerita tentang keberuntungan, tetapi potret nyata betapa rentannya masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman alam yang tak dapat diprediksi.

