Transaksi Harian Saham di BEI Pecahkan Rekor, Nilainya Tembus Rp25,06 Triliun
![]() |
| Transaksi Harian Saham di BEI Pecahkan Rekor, Nilainya Tembus Rp25,06 Triliun |
PEWARTA.CO.ID — Pasar modal Indonesia kembali mencatat sejarah baru. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2025 resmi menembus rekor tertinggi sepanjang masa dengan capaian fantastis senilai Rp25,06 triliun.
Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar keuangan nasional tengah berada dalam momentum positif.
Keberhasilan ini tidak lepas dari kondisi ekonomi yang terus menguat. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyampaikan bahwa tren pemulihan global ikut memberikan dorongan nyata terhadap performa pasar domestik.
“Kinerja pasar modal domestik pada Oktober 2025 melanjutkan tren positif, didukung oleh membaiknya sentimen global dan terjaganya kinerja perekonomian domestik,” ujar Inarno dalam konferensi pers RDK Bulanan, Jumat (7/11).
IHSG catat all time high
Pencapaian RNTH ini berjalan seiring dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah perdagangan bursa Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IHSG pada penutupan akhir Oktober berada di angka 8.163. Posisi tersebut meningkat 1,28 persen secara month to month serta melesat 15,31 persen year to date.
“IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar saham pada periode tersebut sempat mencatat posisi all time high,” kata Inarno.
Investor domestik jadi motor penggerak
Lebih lanjut, Inarno menjelaskan bahwa geliat transaksi saham tidak hanya digerakkan oleh investor institusi, melainkan partisipasi aktif investor lokal yang terus tumbuh signifikan.
“Peningkatan nilai RNTH tersebut turut dikontribusikan oleh investor individu domestik,” ujarnya.
Tercatat, rata-rata nilai transaksi harian sepanjang 2025 hingga akhir Oktober mencapai Rp16,62 triliun secara year to date. Torehan ini jauh lebih tinggi dibandingkan kinerja sepanjang 2024 yang berada di kisaran Rp12,85 triliun.
