Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Banjir Rob Picu Ledakan Penyakit di Sayung, Warga Kian Terancam

Banjir Rob Picu Ledakan Penyakit di Sayung, Warga Kian Terancam
Banjir Rob picu ledakan penyakit di Sayung, warga kian terancam. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Genangan banjir rob yang terus-menerus melanda Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tak hanya mengganggu aktivitas harian warga, tetapi juga membawa ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Fenomena rob yang kian parah dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah sejumlah desa menjadi kawasan rawan penyakit yang sulit dikendalikan.

Penyakit kulit dan gangguan pencernaan meningkat

Keluhan paling sering muncul adalah masalah kulit seperti gatal, iritasi, infeksi jamur, hingga dermatitis.

Kondisi ini dipicu oleh air rob yang tercampur limbah rumah tangga, lumpur, serta kotoran hewan.

Warga yang terpaksa harus melewati genangan setiap hari terpapar air kotor dalam jangka waktu lama.

Anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Mereka sering bermain di luar rumah tanpa perlindungan sehingga paparan air kotor lebih intens.

Selain penyakit kulit, kasus diare dan muntaber juga meningkat.

Pasokan air bersih kerap terganggu karena sumur penduduk tercemar air laut yang membawa berbagai patogen.

Dalam kondisi darurat, sebagian warga terpaksa menggunakan air yang kurang higienis untuk memasak maupun mencuci peralatan makan situasi yang memperbesar risiko infeksi pencernaan.

Ancaman DBD dan kerentanan lingkungan

Banjir rob tingkatkan kasus demam berdarah.

Lingkungan yang lembap serta drainase yang tersumbat menjadi tempat ideal nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Genangan kecil di sekitar rumah warga cukup untuk memicu lonjakan kasus, terlebih di permukiman padat yang minim pengendalian jentik.

Pada periode tertentu, kasus DBD dilaporkan melonjak drastis karena nyamuk berkembang biak lebih cepat saat area tinggal warga tidak pernah benar-benar kering.

Dampak psikologis mulai terasa

Selain gangguan fisik, banjir rob juga memberi tekanan psikologis yang signifikan.

Warga hidup dalam ketidakpastian aktivitas sulit dilakukan, rumah selalu tergenang, dan mata pencaharian kerap terganggu.

Situasi ini memicu stres berkepanjangan yang dapat berkembang menjadi kecemasan, depresi, hingga gangguan tidur.

Kondisi ekonomi turut memperburuk keadaan, terutama bagi nelayan dan petambak yang kehilangan penghasilan akibat rob yang tak kunjung surut.

Langkah pemerintah dan kebutuhan jangka panjang

Penanganan dampak kesehatan akibat rob membutuhkan pendekatan komprehensif.

Pemerintah daerah didorong untuk menyediakan akses kesehatan yang mudah dijangkau, termasuk pembagian air bersih, penyuluhan, serta pemeriksaan berkala yang dilakukan secara konsisten.

Perbaikan sanitasi lingkungan juga menjadi faktor penting dalam menekan penyebaran penyakit menular.

Warga dianjurkan menggunakan perlindungan seperti sepatu boot saat melewati genangan dan memastikan air yang dikonsumsi telah direbus atau difilter.

Untuk jangka panjang, solusi besar seperti pembangunan tanggul, peninggian permukiman, hingga relokasi desa yang sudah tidak layak huni harus dipertimbangkan.

Upaya struktural ini menjadi kunci memutus rantai masalah kesehatan yang terus berulang akibat banjir rob yang melanda Sayung setiap tahun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement