Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Gubernur Iqbal Genjot Lahirnya Koperasi Desa Kelas Dunia, Target 50 Percontohan Siap Dibangun

Gubernur Iqbal Genjot Lahirnya Koperasi Desa Kelas Dunia, Target 50 Percontohan Siap Dibangun
Gubernur Iqbal genjot lahirnya koperasi desa kelas dunia, target 50 percontohan siap dibangun. (Dok. Diskominfotik NTB)

PEWARTA.CO.ID — Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, kembali menegaskan tekadnya menjadikan koperasi sebagai motor utama penggerak ekonomi rakyat.

Komitmen tersebut ia sampaikan saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah NTB (DEKOPINWIL) di Bank NTB Syariah, Mataram, Selasa (9/12/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menyoroti kondisi koperasi Indonesia yang dinilai masih jauh dari cita-cita kemandirian ekonomi.

Ia menegaskan bahwa koperasi adalah jalan terbaik untuk memperkuat masyarakat, sebagaimana nilai yang ia pegang sejak muda.

“Saya selalu mengingat satu kalimat, koperasi adalah jalan kita untuk menolong diri kita sendiri melalui usaha bersama,” ujarnya.

Menurutnya, koperasi lahir sebagai simbol gerakan anti-ketergantungan dan menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan.

“Bangkit itu bukan menunggu dibangkitkan, tetapi bergerak bersama,” tegasnya.

Kondisi Koperasi Indonesia dinilai memprihatinkan

Gubernur Iqbal menilai perkembangan koperasi nasional stagnan, bahkan menurun, meskipun sejarahnya sudah panjang sejak awal abad ke-20.

Banyak koperasi besar yang dulu berjaya kini runtuh, berbanding terbalik dengan negara maju yang justru mengandalkan koperasi sebagai pemain global.

Ia mencontohkan Rabobank di Belanda serta jaringan Raiffeisen di Jerman, Austria, dan Swiss keduanya mampu menguasai sektor pangan hingga perbankan dunia.

“Sebaliknya, Indonesia dengan hampir 300 juta penduduk dan memiliki basis anggota koperasi terbesar di dunia, justru belum memiliki satu pun koperasi yang mampu menembus kelas global,” kritiknya.

Iqbal menyebut selama pola ekonomi kapitalistik yang hanya menguntungkan kelompok kuat masih mendominasi, maka rakyat kecil tidak akan memiliki ruang berkembang.

50 Koperasi percontohan siap diluncurkan

Sebagai langkah percepatan, Gubernur Iqbal menginstruksikan Bank NTB Syariah untuk fokus membina transformasi koperasi desa, terutama Koperasi Desa Merah Putih.

Ia menilai birokrasi selama ini terlalu lambat.

Untuk itu, ia meluncurkan program pembangunan 50 koperasi percontohan, masing-masing memperoleh modal awal Rp50 juta.

Dana ini digunakan untuk memulai usaha, membangun portofolio bisnis, serta menilai kapasitas kredit selama satu tahun.

“Kalau tidak kita kawal, tidak mungkin koperasi besar lahir. Pemerintah tidak boleh hanya mencari aman, kita harus memberi contoh,” tegasnya.

Dengan total 1.166 desa dan kelurahan di NTB, Iqbal memproyeksikan jika setiap koperasi desa memiliki kapitalisasi minimal Rp1 miliar, maka valuasi koperasi desa dapat melampaui Rp1 triliun.

Jaringan ini sekaligus akan menjadi sistem distribusi logistik paling merata dan mandiri di Indonesia.

Tiga pilar kebangkitan koperasi

Gubernur Iqbal menegaskan terdapat tiga fondasi penting untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional:

1. Penguatan kompetensi pusat

Melibatkan akademisi, universitas, pemerintah, dan masyarakat untuk memperbesar kapasitas pengelolaan koperasi.

2. Eksperimen model bisnis

Koperasi tidak boleh hanya bergantung pada simpan-pinjam, tetapi harus mendorong produksi dan inovasi usaha.

3. Partisipasi anggota

Anggota harus menjadi roh koperasi, memastikan bahwa setiap orang memiliki kontribusi dan manfaat nyata.

Di akhir pidatonya, Gubernur Iqbal menyerukan kembali pentingnya koperasi sebagai basis ekonomi rakyat.

“Koperasi bukan sekadar lembaga. Koperasi adalah jalan, koperasi adalah gerakan, koperasi adalah roh ekonomi kerakyatan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement