Link Karyawan PT SMJ Brebes Viral, Perusahaan Bantah Terlibat Skandal Video 6 Menit 48 Detik
 |
| Link Karyawan PT SMJ Brebes Viral, Perusahaan Bantah Terlibat Skandal Video 6 Menit 48 Detik |
PEWARTA.CO.ID — Jagat media sosial kembali diramaikan oleh beredarnya sebuah video berdurasi 6 menit 48 detik yang menyebar luas di berbagai platform, terutama TikTok dan Twitter.
Video tersebut dengan cepat menjadi perbincangan publik setelah sejumlah akun mengaitkannya dengan karyawan sebuah pabrik sepatu di Brebes, Jawa Tengah.
Seiring viralnya video itu, muncul beragam spekulasi mengenai identitas pemeran hingga lokasi pengambilan gambar.
Narasi yang beredar di media sosial bahkan secara spesifik menyebut nama PT Sumber Masanda Jaya (SMJ) Brebes, sehingga menyeret perusahaan tersebut ke dalam pusaran isu yang belum jelas kebenarannya.
MASIH TERKAIT!
Heboh Link Video 6 Menit 48 Detik Diduga Karyawan PT SMJ, Ini Klarifikasi Resmi Perusahaan
Penyebutan nama perusahaan dalam unggahan-unggahan tersebut membuat warganet berspekulasi lebih jauh.
Padahal, hingga isu ini mencuat, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan adanya keterkaitan langsung antara video viral tersebut dengan aktivitas maupun lingkungan kerja PT SMJ Brebes.
Mengutip laporan Netralnews, Minggu (14/12/2025), video yang beredar luas itu disebut memuat adegan yang dinilai sensitif dan tidak pantas.
Banyak pihak kemudian membagikan ulang tautan video dengan judul-judul provokatif demi menarik rasa penasaran pengguna media sosial.
Tanpa disadari, pola ini justru mempercepat penyebaran konten tersebut ke khalayak yang lebih luas.
RELEVAN DIBACA!
Merespons derasnya arus informasi yang berkembang, manajemen PT SMJ Brebes akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Perusahaan menegaskan bahwa video yang viral tersebut tidak ada hubungannya dengan karyawan mereka dan tidak terjadi di area kerja PT SMJ.
Klarifikasi itu disampaikan melalui akun Instagram resmi perusahaan, @pt.sumbermasandajaya.
“Kami menegaskan bahwa informasi yang mengaitkan video tersebut dengan PT SMJ maupun karyawan kami adalah tidak benar,” tulis pernyataan resmi dalam unggahan itu.
Unggahan akun PT SMJ ini sekaligus menjadi bantahan atas berbagai tuduhan yang beredar di ruang digital.
Selain membantah keterlibatan perusahaan, pihak manajemen juga mengungkapkan keprihatinan atas dampak yang ditimbulkan oleh informasi keliru tersebut.
Menurut mereka, isu yang tidak berdasar bukan hanya berpotensi merusak reputasi perusahaan, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi psikologis para karyawan yang ikut terseret dalam perbincangan publik.
JANGAN LEWATKAN!
Kasus ini kembali menjadi gambaran bagaimana sebuah konten digital dapat dengan mudah viral bukan semata karena fakta, melainkan karena narasi yang dibangun di sekitarnya.
Penyematan nama daerah atau institusi tertentu kerap dijadikan strategi untuk meningkatkan interaksi, meski berisiko besar menimbulkan kesalahpahaman dan mencoreng pihak yang sebenarnya tidak terlibat.
