Pemerintah Tunjuk Joko Widodo Pimpin Task Force BRIN Atasi Bencana Sumatera
![]() |
| Proses evakuasi korban bencana Sumatera. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Gelombang banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk bergerak cepat.
Melalui Task Force Penanggulangan Bencana, BRIN menyiapkan serangkaian langkah berbasis riset dan teknologi guna membantu percepatan pemulihan di lapangan.
Yang menarik, Task Force ini dipimpin oleh Joko Widodo.
Namun, Joko Widodo yang dimaksud bukanlah Presiden ke-7 RI, melainkan seorang peneliti senior BRIN yang berpengalaman dalam geografi, radar, dan sains lingkungan.
Penunjukan ini sekaligus memastikan bahwa operasi penanganan bencana mengandalkan pendekatan ilmiah yang terukur.
Ketua Task Force BRIN, Joko Widodo, menegaskan bahwa seluruh mekanisme darurat lembaga tersebut telah digerakkan untuk memastikan kontribusi nyata dalam penanggulangan bencana.
"Task Force telah mengaktifkan sejumlah unit reaksi cepat, mulai dari pemetaan satelit, penyediaan air bersih dan air siap minum, hingga mobilisasi tenaga kesehatan dan layanan psikososial. BRIN hadir melalui pendekatan ilmiah. Kami mengoptimalkan seluruh kemampuan riset, teknologi, dan sumber daya manusia untuk membantu masyarakat,” ujar Joko Widodo dalam rapat internal pada Minggu (30/11/2025).
Langkah cepat itu termasuk sinkronisasi antar-unit untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Pemetaan satelit jadi andalan pantau genangan
Sejak awal kejadian, tim pemrosesan data satelit BRIN sudah memetakan wilayah banjir menggunakan radar Sentinel-1. Teknologi ini dapat mendeteksi kondisi permukaan meski wilayah tertutup awan tebal, sehingga memungkinkan pemantauan real-time di area terdampak.
Pemetaan tersebut memperlihatkan sebaran banjir di Aceh dan Sumatera Utara. Data tersebut telah diserahkan kepada pemerintah daerah, BNPB, dan komunitas geospasial sebagai dasar penentuan prioritas penanganan.
“Informasi ini sangat penting untuk mengetahui kondisi terkini dan menetapkan prioritas penanganan di lapangan,” jelasnya.
Selain pemetaan, BRIN memberi perhatian besar terhadap kebutuhan air bersih. Unit Air Siap Minum (Arsinum) kini diperiksa kesiapan operasionalnya untuk dikerahkan ke daerah krisis.
Menurut Joko Widodo, krisis air menjadi masalah serius karena infrastruktur di sejumlah titik rusak parah dan distribusi air minum kemasan belum mampu memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.
Dukungan udara dan drone untuk area sulit dijangkau
Untuk mempercepat distribusi logistik dan peralatan, Task Force BRIN menjajaki opsi jalur udara bersama TNI AU. Akses darat ke beberapa lokasi masih terhambat, sehingga pasokan via udara menjadi solusi paling cepat.
Selain itu, BRIN juga menyiagakan tim survei lapangan dan operasi drone untuk memetakan area terdampak secara langsung, terutama wilayah yang belum dapat diakses kendaraan darat.
Tidak hanya fokus pada aspek fisik bencana, BRIN juga memperkuat sektor kesehatan. Tim medis, psikolog, dan ahli kesehatan lingkungan disiapkan untuk membantu masyarakat yang mengalami dampak fisik maupun psikologis.
“Banjir bukan hanya merusak fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan psikologis masyarakat. Tim kami siap membantu pemerintah daerah dalam layanan medis dan dukungan psikososial,” kata Joko Widodo.
Gerak cepat, berbasis data, dan tepat sasaran
Joko Widodo menegaskan bahwa seluruh langkah Task Force diarahkan pada intervensi cepat yang berbasis data ilmiah.
Dengan luasnya wilayah terdampak, BRIN akan menentukan titik-titik prioritas untuk memastikan bantuan efektif dan dapat langsung dirasakan masyarakat.
“Kami tidak bisa hadir di semua lokasi, tetapi kami bisa fokus pada area strategis dan menghadirkan solusi teknologi yang paling dibutuhkan,” ujarnya.
BRIN juga menegaskan komitmen penuh untuk mendukung pemerintah dalam penanganan bencana besar ini.
“Kami bergerak hari ini, bukan besok. Task Force BRIN akan bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan agar bantuan berbasis riset dapat segera dirasakan masyarakat,” pungkasnya.
