Praktik Pertanian Berkelanjutan Terbukti Naikkan Panen Petani hingga 43 Persen
![]() |
| Praktik pertanian berkelanjutan terbukti naikkan panen petani hingga 43 persen. (Dok. Okezone) |
PEWARTA.CO.ID — Penerapan praktik pertanian berkelanjutan terbukti memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani di sejumlah daerah.
Melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan petani penggarap di lahan yang sudah ada, program ini berfokus pada peningkatan produktivitas tanpa membuka lahan baru, sekaligus memperkuat ekosistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Komitmen tersebut diwujudkan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), anggota Holding BUMN Danareksa, yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Asosiasi Masyarakat Kedelai Lokal Nusantara (Asmakara).
Kolaborasi ini diarahkan untuk membangun sistem pertanian yang mandiri, efisien, dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
Program Rolling Fund dongkrak produktivitas kedelai
Salah satu inisiatif utama dalam kerja sama ini adalah program rolling fund untuk budidaya komoditas kedelai.
Program tersebut berhasil mendorong peningkatan signifikan pada hasil panen 73 petani binaan.
Data menunjukkan, total produksi kedelai melonjak 43,48 persen, dari sebelumnya sekitar 9 ton menjadi 21 ton.
Tidak hanya dari sisi kuantitas, mutu hasil panen juga mengalami peningkatan hingga 28,45 persen.
Capaian ini diharapkan dapat memperkuat mata rantai pasok kedelai lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Pengembangan kopi lestari tanpa ekspansi lahan
Selain kedelai, praktik berkelanjutan juga diterapkan pada sektor kopi melalui program reforestasi dan penanaman benih kopi.
Inisiatif ini menitikberatkan pada pengembangan ekosistem kopi yang lestari, bernilai ekonomi tinggi, dan tetap menjaga keseimbangan lingkungan, tanpa melakukan perluasan area tanam.
Pendekatan tersebut dinilai mampu menciptakan manfaat ganda, yakni menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
“Dukungan kepada petani penggarap kedelai dan kopi adalah investasi kami untuk ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KBI, Adiyasa Suhadibroto, Minggu (21/12/2025).
Kinerja PT KBI terus tumbuh
Di sisi lain, PT KBI juga mencatatkan kinerja positif sepanjang 2025.
Hingga November 2025, volume transaksi Multilateral tumbuh 24 persen, sementara transaksi Bilateral meningkat 22 persen secara tahunan (year on year).
Sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, PT KBI mencatat sebanyak 35.767 ton komoditas telah terdaftar di Gudang Resi Gudang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Capaian ini menunjukkan peran strategis PT KBI dalam mendukung stabilitas perdagangan komoditas nasional sekaligus memperkuat sektor pertanian berbasis keberlanjutan.

