Upaya Damai Pakistan–Afghanistan Kandas, Baku Tembak Terjadi Lagi
![]() |
| Upaya Damai Pakistan–Afghanistan Kandas, Baku Tembak Terjadi Lagi. (Foto: Dok. Al Jazeera) |
PEWARTA.CO.ID — Ketegangan di sepanjang garis perbatasan Pakistan–Afghanistan kembali memanas setelah upaya negosiasi damai yang digelar pekan ini berakhir tanpa hasil.
Situasi makin memburuk ketika kedua negara saling melontarkan tembakan pada Jumat malam, 5 Desember 2025, dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih besar.
Insiden tersebut menjadi pukulan serius terhadap upaya perdamaian yang sebelumnya digagas melalui rangkaian perundingan di Arab Saudi, Qatar, dan Turki.
Meski kedua pihak sempat menyatakan komitmen terhadap gencatan senjata rapuh yang masih berlaku, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa ketegangan justru kembali meningkat.
Saling tuding siapa yang memulai serangan
Pemerintah Afghanistan melalui juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menuding Pakistan sebagai pihak yang pertama kali melepaskan tembakan di wilayah Spin Boldak, Provinsi Kandahar. Menurutnya, serangan tersebut dilakukan tanpa provokasi dan menjadi bentuk pelanggaran terhadap komitmen gencatan senjata.
Di sisi lain, Islamabad menolak tuduhan itu. Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa pasukan Afghanistan yang justru melakukan “tembakan tak beralasan” di sepanjang perbatasan Chaman. Mereka menegaskan bahwa tindakan tersebut memicu balasan dari aparat keamanan setempat.
“Pakistan tetap waspada dan berkomitmen penuh untuk mempertahankan kedaulatan teritorialnya dan melindungi rakyatnya,” ujar Mosharraf Zaidi, juru bicara Perdana Menteri Pakistan, seperti dikutip dari indiatoday.in, Sabtu (6/12/2025).
Hingga laporan terakhir, belum ada konfirmasi resmi mengenai korban jiwa, namun situasi diperkirakan akan terus memanas bila tidak ada mediasi lanjutan.
Perundingan damai buntu, kepercayaan kedua negara turun
Baku tembak ini terjadi hanya dua hari setelah negosiasi di Arab Saudi kembali berakhir tanpa titik temu. Pertemuan diplomatik yang dirancang untuk meredakan konflik perbatasan ini gagal menyelesaikan isu utama, terutama terkait keamanan kawasan dan gerakan militan lintas batas.
Pakistan sebelumnya menuding kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi dari wilayah Afghanistan telah melakukan sejumlah serangan di wilayahnya, termasuk aksi bom bunuh diri yang disebut-sebut melibatkan warga Afghanistan.
Pemerintah Kabul menolak tudingan tersebut, menegaskan bahwa keamanan internal Pakistan merupakan tanggung jawab negara itu sendiri.
Ketidakpercayaan yang makin besar antara kedua negara membuat upaya diplomatik berjalan semakin sulit, terlebih setelah insiden terbaru memperlihatkan rentannya gencatan senjata yang selama ini hanya bertahan “di atas kertas”.
Rentetan kekerasan di perbatasan masih berlanjut
Bentrok pada Desember ini mengingatkan pada insiden lain yang terjadi pada Oktober 2025, di mana puluhan orang tewas akibat adu senjata paling mematikan sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021. Kejadian tersebut menjadi sinyal kuat bahwa situasi keamanan di perbatasan dua negara itu masih sangat rapuh.
Dengan meningkatnya aksi kekerasan, keprihatinan internasional kembali menguat. Negara-negara yang sebelumnya terlibat dalam proses mediasi diduga akan kembali turun tangan untuk menekan kedua pihak menghentikan eskalasi.
Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa Pakistan maupun Afghanistan akan mengambil langkah konkret untuk meredakan ketegangan, terutama setelah pernyataan keras yang saling dilontarkan seusai insiden baku tembak.
