Tampilan Bandara Internasional Dhoho Kediri dari udara. Pandangan tampak atas ini diambil dengan menggunakan drone. |
PEWARTA.CO.ID - Salah satu hal paling utama dalam pembangunan adalah inspeksi dan laporan ke pihak manajerial. Hal ini dilakukan sebagai bahan evalusi sekaligus perencanaan kembali metode pembangunan dan pengerjaan selanjutnya.
Hal yang sama juga berlaku bagi pembangunan mega proyek Bandar Udara atau Bandara Internasional Dhoho, Kediri, Jawa Timur.
Dalam pengerjaanya, hampir seluruh inspeksi pembangunan dibantu oleh kamera udara yang ada pada teknologi drone
Hal ini dilakukan oleh salah satu vendor yang ditunjuk oleh kontraktor pembangunan bandara Kediri ini yakni PT Digital Global Eksplorasi Indonesia (DGEI).
Baca juga: Soal Insentif Mobil Listrik, Pemerintah: Bukan Cuma untuk Hyundai dan Wuling
PT DGEI memanfaatkan drone untuk membantu inspeksi beberapa area di Bandara Internasional Dhoho kediri tersebut.
Seorang pilot drone yang ditugaskan mengambil footage area proyek mengatakan, dalam proses perekaman inspeksi menggunakan drone pihaknya mengalami sejumlah kendala, salah satunya faktor cuaca dan kencangnya angin.
"Di sini (Bandara Kediri -red) memiliki tingkat kesulitan yang lebih dikarenakan faktor alam, cuaca yang tidak menentu, dan angin lembah dari Gunung Wilis membuat tekanan di atas bandara sering berubah-ubah. Sehingga pilot harus cepat menyesuaikan kecepatan dan arah gerakan," ujar pilot kepercayaan PT DGEI.
Baca juga: Polisi Bakal Aktifkan Lagi Sistem Tilang Manual Meski Telah Ada ETLE
Penggunaan drone untuk inspeksi proyek
Inspeksi menggunakan nir awak ini kini semakin banyak digunakan untuk segala jenis kebutuhan, seperti yang dilakukan PT Digital Global Eksplorasi Indonesia misalnya.
Pihak PT DGEI menjelaskan, selain pembangunan bandara, penggunaan drone juga kerap digunakan untuk mengetahui kondisi lahan perkebunan semacam sawit, baik itu menggunakan metode perekaman video ataupun mapping area.
Inspeksi bendungan untuk mengetahui eksisting lokasi serta paling banyak untuk rencana tanggap darurat juga sering menggunakan kamera udara tanpa awak ini.
Baca juga: Pengumuman! Masa Berlaku SIM Tidak Lagi Berdasarkan Tanggal Lahir, Tapi..
Masyarakat secara umum juga bisa memanfaatkan drone untuk berbagai keperluan. Namun tetap diminta waspada dan berhati-hati dalam mengoperasikannya. Hal ini dikarenakan ruang udara yang tidak terbatas menjadi sangat berisiko apabila melanggar hak dan privasi orang lain.
Kementerian Perhubungan melalui dinas terkait di masing-masing daerah juga sudah menetapkan regulasi tentang penggunaan drone dan ruang udara.
Tentang proyek Bandara Dhoho Kediri
Untuk diketahui, Bandara Internasional Dhoho Kediri merupakan salah satu proyek bandara percontohan di mana adanya keterlibatan pihak swasta dalam inisiasi pembangunan.
Perusahaan rokok sekaliber Gudang Garam yang memang besar di Kediri, Jawa Timur, bahkan sudah menyutikkan dana sekitar Rp 13 triliun untuk realisasi pembangunan bandara ini.
Baca juga: Kenapa Toyota Baru Hadirkan Mobil Listrik di Indonesia? Ini Jawabannya
Dengan hadirnya Bandara Dhoho Kediri ini diharapkan bisa menaikkan taraf perekonomian Kediri, khususnya masyarakat di sekitar bandara dan sekitarnya.
Dengan meningkatkan mobilitas manusia dengan hadirnya bandara ini otomatis akan berdampak pada naiknya taraf ekonomi, serta berdampak ke kebutuhan yang bernilai ekonomis kepada masyarakat.