GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Malaysia Bakal Tuntut Meta Karena Dianggap Lalai Awasi Konten Berbahaya Tayang di Facebook

Malaysia Bakal Tuntut Meta Karena Dianggap Lalai Awasi Konten Berbahaya Tayang di Facebook
Malaysia disebut bakal menuntut Meta karena dinilai kecolongan atas beredarnya konten sensitif dan berbahaya.

PEWARTA.CO.ID - Malaysia bakal menuntut Meta selaku induk dari Facebook dan Instagram karena dua hal yang dianggap berbahaya namun tetap bisa tayang di dua platformnya tersebut.


Diketahui, dua platform media sosial Meta yakni Facebook dan Instagram kerap kecolongan oleh pengguna yang memposting serta mempromosikan hal-hal sensitif, seperti mengangkat isu ras dan agama, serta praktik judi online.


Bahkan, Perdana Menteri Anwar Ibrahim bakal mengekang pihak Meta untuk lebih ketat mengawasi peredaran konten di kedua platform tersebut.


Hal-hal yang dianggap berbahaya sudah menjadi perhatian Anwar Ibrahim sejak memimpin pada November 2022 lalu.


"Facebook belakangan ini disesakkan sejumlah besar konten yang berkaitan dengan ras, royalti, agama, pencemaran nama baik, peniruan identitas, perjudian online, dan iklan penipuan," kata Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Engadget, Senin (26/6/2023).


Bahkan, pihaknya menilai jika Meta telah gagal menjamin perlindungan konsumen selama menggunakan produk platform yang populer di seluruh dunia itu dari konten-konten sensitif.


Hingga berita ini ditayangkan, pihak Meta belum memberikan tanggapan terkait tuntutan Pemerintah Malaysia itu.


Malaysia menyinggung soal kasus yang dilakukan Meta telah melanggar Undang-undang Komunikasi dan Multimedia tahun 1998, pasal yang berkaitan dengan konten digital yang berlaku di negara itu.


Baca juga: Fenomena Promosi Judol dan Slot Online Susupi Situs Pemerintah dan Pendidikan, Kok Bisa?


Facebook tutup fitur berita


Kasus serupa sebenarnya pernah menjadi sentimen negatif di beberapa negara, sampai Facebook memutuskan menutup kanal berita di platformnya tersebut.


Hal itu tak lepas dari lolosnya konten sensitif dan berita bohong yang beredar luas di Facebook dalam beberapa tahun terakhir.


Negara yang menjadi korban pertama sehingga tidak lagi bisa mengakses fitur berita di Facebook adalah Kanada.


Jika tak belajar dari pengalaman sebelumnya, maka Facebook harus bersiap menghadapi tuntutan serupa yang kali ini dilancarkan oleh Malaysia.


Baca juga: 3 Selebgram Rela Berkini Demi Promosikan Judol Hingga Slot Online, Digaji Rp 10 Juta per Bulan


Konten berbahaya brand judi


Tak hanya konten berkaitan dengan ras dan agama saja, sejumlah brand judi online juga diketahui kerap muncul di Facebook.


Padahal, praktik seperti ini bisa membahayakan pengguna terlebih bagi kalangan muda yang masih setia menggunakan di Facebook di tengah serbuan platform lain yang terus berkembang.


Sebut saja konten atau iklan berkaitan dengan slot online, di mana banyak beredar akun-akun yang berdalih sebagai laman olah raga namun di dalamnya berisi konten promosi judi online, seperti slot gacor, kapsul88, Gototo, dan banyak lagi lainnya.


Hal itu harus mendapatkan perhatian lebih dari pihak Facebook jika tidak ingin mengahadapi tuntutan yang lebih keras. Mengingat pengguna Facebook masih jadi yang tertinggi saat ini untuk level media sosial di seluruh dunia.


Sumber: SuaraNasional.id



Tonton juga video berita Indonesia viral 2024 di bawah ini dari kanal YouTube resmi Pewarta.



Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2024, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter

close