Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Buah dan Sayur Bukan Kunci Utama Bikin Anak Cerdas, Dokter Ungkap Makanan yang Dianjurkan

Buah dan Sayur Bukan Kunci Utama Bikin Anak Cerdas, Dokter Ungkap Makanan yang Dianjurkan
Buah-buahan dan sayuran bukan penentu utama kecerdasan anak. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Selama ini banyak orangtua percaya bahwa buah dan sayuran merupakan makanan terbaik untuk meningkatkan kecerdasan anak. Namun, pandangan tersebut ternyata belum tentu benar sepenuhnya.

Seorang dokter spesialis anak, dr. M.N. Ardi Santoso, Sp.A, memaparkan bahwa kecerdasan anak, khususnya yang masih berusia di bawah dua tahun, tidak semata-mata ditentukan oleh konsumsi buah dan sayuran, melainkan oleh asupan protein hewani.

Dalam sebuah unggahan video TikTok melalui akun @kibiparenting.id, dr. Ardi menjelaskan bahwa anak-anak di bawah usia dua tahun sedang berada dalam golden period, yakni masa krusial pertumbuhan dan perkembangan otak.

Pada periode ini, tubuh mereka sangat membutuhkan asam amino esensial, yang lebih banyak ditemukan dalam makanan berprotein hewani seperti daging ayam, sapi, kambing, telur, dan susu.

“Makan buah banyak, sayur banyak tu bikin pintar, bikin berat badan naik, itu nggak bener. Apalagi untuk anak-anak di bawah setahun, apalagi untuk anak-anak dibawah umur dua tahun, dimana golden period perkembangan otak membutuhkan asam amino esensial. Itu bisa dipenuhi dari protein hewani,” ujar dr. Ardi Santoso.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa buah dan sayur justru mengandung antinutrien—zat yang secara alami terdapat pada tumbuhan dan bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, hingga vitamin.

“Bahkan mengganggu penyerapan zat gizi, taninya, oksalatnya yang lain-lain tuh mengganggu penyerapan zat gizi. Jadi, jangan banyak buah ya vitatnya nggak baik, kalsiumnya, zat besi nanti gampang terganggu penyerapannya,” jelasnya.

Bukan berarti buah dan sayur tidak dibutuhkan sama sekali. Namun, dalam konteks mendukung perkembangan otak pada masa awal kehidupan anak, porsi dan peranannya tidak boleh dilebih-lebihkan dibandingkan sumber protein hewani yang lebih komprehensif.

“Jadi nggak benar kalau buah dan sayur itu harus utama, protein hewani itu sudah lengkap segalanya ada dan diperlukan untuk perkembangan otak,” tegas dr. Ardi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement